
Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum frustasi karena AS mengenakan sanksi terhadap tiga lembaga keuangan Meksiko atas tuduhan pencucian uang narkoba. Menurutnya, AS tidak memberikan bukti atas tuduhannya itu.
"Hingga saat ini, Kementerian Keuangan belum mengirim bukti apa pun yang mengindikasikan ada pencucian uang," kata Sheinbaum, dikutip dari The Guardian, Senin (30/6).
"Kami akan bertindak jika ada bukti," lanjutnya.
Dia secara terbuka meminta Kementerian Keuangan AS mengirim bukti pencucian uang.
"Jika mereka memilikinya, maka kami akan mendampingi mereka dalam memproses kasus itu," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan AS pada Rabu (25/6) lalu mengumumkan menjatuhkan sanksi kepada tiga lembaga keuangan Meksiko atas tuduhan pencucian uang untuk kejahatan terorganisasi.
Tiga lembaga yang diidentifikasi oleh unit kejahatan keuangan AS (FinCen) adalah bank CiBanco dan Intercam, dan perusahaan pialang Vector Casa de Bolsa. FinCen menuduh ketiga lembaga itu melakukan pencucian uang yang terkait dengan perdagangan fentanil.
"Fasilitator keuangan seperti CiBanco, Intercam, dan Vector memungkinkan terjadinya keracunan pada banyak warga Amerika dengan memindahkan uang atas nama kartel, menjadikan mereka roda penggerak penting dalam rantai pasokan fentanil," kata Menteri Keuangan Scott Bessent dalam keterangannya.
"Melalui penggunaan pertama kewenangan yang kuat ini, tindakan hari ini menegaskan komitmen Kementerian Keuangan untuk menggunakan semua alat yang kami miliki guna melawan ancaman yang ditimbulkan organisasi kriminal dan teroris yang memperdagangkan fentanil dan narkotika lainnya," lanjutnya.
Meksiko Sebut AS Tak Punya Bukti yang Cukup

Sheinbaum mengatakan badan investigasi keuangan Meksiko telah menerima informasi dari Kementerian Keuangan AS terkait tiga lembaga finansial itu dan transaksi dengan bisnis China.
Namun, pejabat Meksiko menilai buktinya tidak cukup dan melakukan investigasi sendiri. Mereka juga meminta informasi lebih lanjut dari AS terkait transaksi yang dimaksud.
Sheinbaum mengungkapkan AS tidak menindaklanjuti permintaan Meksiko.
"Kami tidak akan melindungi siapa pun. Tidak ada impunitas. Namun harus dibuktikan bahwa, secara efektif, ada pencucian uang. Tidak dengan pernyataan, tapi dengan bukti yang kuat," tegasnya.
Di sisi lain, Kementerian Keuangan AS merilis sejumlah tuduhan terhadap 3 lembaga keuangan itu.
Salah satu tuduhannya adalah pegawai bank CiBanco membuat rekening pada tahun 2023 untuk mencuci uang senilai USD 10 juta untuk seorang pemimpin kartel Teluk. Dalam kasus lain, eksekutif bank Intercam pada 2022 dituduh bertemu dengan terduga anggota kartel New Generation Jalisco untuk mendiskusikan skema pencucian uang, termasuk mentransfer dana dari China.
Kasus lainnya, seorang kurir uang kartel Sinaloa mencuci uang sekitar USD 2 juta dari AS ke Meksiko lewat firma Vector dari 2013 hingga 2021.
Hubungan AS dan Meksiko Semakin Renggang

Sanksi yang dikenakan AS ini membuat hubungan kedua negara semakin renggang. Setelah Presiden Donald Trump dilantik pada Januari lalu, pemerintah menyatakan sejumlah kelompok kriminal Meksiko sebagai organisasi teroris.
Tak hanya itu, pemerintahan Trump pada awal tahun ini memberlakukan tarif sebesar 25% terhadap barang impor dari Meksiko. Ini merupakan usaha Trump untuk menekan Meksiko agar menghentikan perdagangan fentanil dan imigran ke AS.
Pemerintah juga mencabut visa sejumlah tokoh politik Meksiko, mencegah mereka bepergian ke AS. Menurut laporan ProPublica, pemerintah mempunyai daftar jumlah politisi yang dituduh punya hubungan dengan perdagangan narkoba, termasuk sekutu Sheinbaum.
Menurut Kementerian Keuangan, tindakan ini mereka ambil setelah UU yang disahkan Kongres memberikan mereka kewenangan untuk menargetkan jaringan pencucian uang yang terkait dengan perdagangan fentanil.
Fentanil menjadi penyebab puluhan ribu kematian akibat overdosis di AS setiap tahun. Obat itu diproduksi utamanya di Meksiko oleh kelompok kriminal, menggunakan bahan kimia prekusor dari China. Obat itu dipadatkan jadi pil, diperdagangkan ke AS, dan distribusikan ke seluruh negeri.