INFO NASIONAL - Analisa fundamental dan analisa teknikal menjadi langkah penting sebelum melakukan trading crypto. Untuk analisa teknikal maka trader harus bisa membaca pola candlestick dari aset crypto.
Apalagi jika ingin melakukan trading future crypto, maka harus memperhatikan bentuk pola candlestick bearish yang memberikan sinyal adanya tekanan jual yang kuat pada suatu aset crypto dan harus memastikan bahwa trennya melemah.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Terdapat beberapa platform yang telah mendukung trading futures crypto di Indonesia yang menyediakan fitur leverage dan fitur charting yang lengkap serta cocok untuk trader profesional, salah satunya Pintu Futures dan beberapa platform crypto lain.
Namun sebelum melakukan trading maka trader harus menggunakan aplikasi trading crypto Indonesia yang terbaik, yang menawarkan kelengkapan fitur berupa grafik candlestick, keragaman aset crypto yang diperdagangkan, biaya trading yang dikenakan platform, hingga keamanan berlapis.
Faktor itulah yang harus dipertimbangkan dengan baik. Sebagai rekomendasi, tradwr bisa menggunakan Pintu sebagai aplikasi trading crypto terbaik yang bisa melakukan trading spot maupun trading futures, staking, hingga DCA.
Setelah menemukan aplikasi trading, selanjutnya trader bisa mempelajari pola candlestick bearish. Pola ini merepresentasikan periode waktu tertentu dan menandakan bahwa harga aset ditutup lebih rendah dibandingkan dengan harga pembukaannya selama periode tersebut.
Ciri Khas Candlestick Bearish
Ciri candlestick mengarah bearish terlihat pada body candle yang berwarna merah atau hitam. Kemunculan candlestick bearish terjadi karena tekanan jual melebihi tekanan beli di pasar. Hal ini menyebabkan penurunan harga aset dan menciptakan sentimen pasar yang negatif, yang terlihat lewat bentuk candlestick bearish.
7 Pola Candlestick Bearish
Dalam analisis teknikal, terdapat berbagai pola yang melibatkan candlestick bearish dan diartikan sebagai tanda perubahan arah menuju tren turun. Berikut 7 pola candlestick bearish yang sering digunakan dalam analisis teknikal, diantaranya adalah:
- Bearish Engulfing
Pola bearish engulfing adalah pola dua batang yang dimulai dengan candlestick bullish, lalu diikuti oleh candlestick bearish yang lebih besar. Ciri khas dari pola bearish engulfing adalah Candle pertama candlestick bullish dan Candle kedua adalah candlestick bearish dengan body yang lebih besar dibandingkan candle pertama, sehingga seolah-olah menutupi candle tersebut.
Pola bearish engulfing menunjukkan bahwa tekanan jual telah mengungguli tekanan beli. Ini menandakan potensi perubahan arah dari tren naik menjadi tren turun. Trader sering menggunakan pola ini sebagai sinyal untuk melakukan short-selling atau menjual aset dengan harapan dapat membeli kembali saat harga turun.
- Evening Star
Pola evening star terdiri dari tiga candlestick yang muncul secara berurutan dan sering terjadi setelah uptrend yang kuat. Pola ini menandakan bahwa kekuatan pembeli mulai berkurang dan tekanan jual mulai meningkat, yang menunjukkan kemungkinan pergeseran tren menjadi turun. Ciri-ciri pola evening star adalah:
- Candle pertama adalah candlestick bullish dengan body yang cukup besar, menunjukkan bahwa uptrend masih berlangsung dan tekanan beli dominan.
- Candle kedua adalah candlestick yang bisa bullish atau bearish, tetapi body-nya lebih kecil daripada candle pertama.
- Candle ketiga adalah candlestick bearish dengan body yang relatif besar, menunjukkan adanya peningkatan tekanan jual.
- Shooting Star
Pola shooting star adalah polanya dibentuk oleh satu candlestick saat harga pembukaan, harga tertinggi, dan harga penutupan hampir sama, sehingga membentuk body kecil. Pola ini memiliki shadow atas yang panjang, dua hingga tiga kali panjang body, dan shadow bawah yang pendek atau bahkan tidak ada.
Shadow atas yang panjang mencerminkan meningkatnya tekanan jual di akhir sesi perdagangan, di mana akhirnya tekanan jual mengambil alih. Ini mengindikasikan kemungkinan perubahan arah dari bullish ke bearish.
- Bearish Harami
Pola bearish Harami terdiri dari dua candlestick yang muncul secara berurutan dan biasanya terlihat setelah tren naik yang kuat.
Pola ini mengindikasikan bahwa kekuatan pembeli mulai menurun, sementara tekanan jual menunjukkan peningkatan, yang bisa menjadi tanda perubahan arah dari tren naik menjadi turun.
Secara visual, pola bearish harami kebalikan dari bearish engulfing, di mana candle pertama lebih besar dibandingkan dengan candle kedua. Berikut adalah karakteristik pola bearish harami:
- Candle pertama adalah candlestick bullish dengan body yang cukup besar, menunjukkan bahwa tren naik masih berlangsung dan tekanan beli masih kuat.
- Candle kedua merupakan candlestick bearish dengan body yang lebih kecil daripada body candle sebelumnya. Body candlestick kedua berada dalam rentang body dari candlestick pertama, sehingga membentuk pola "harami" yang berarti "hamil" dalam bahasa Jepang.
- Hanging Man
Pola hanging man terbentuk ketika harga pembukaan, harga tertinggi, dan harga penutupan hampir berada pada level yang sama, menciptakan body kecil.
Pola ini memiliki shadow bawah yang panjang, sekitar dua hingga tiga kali panjang body, serta shadow atas yang pendek atau kadang-kadang tidak ada. Dari segi visual, pola hanging man adalah kebalikan dari shooting star ketika dilihat dari shadow-nya.
- Three Black Crows
Pola Three Black Crows terjadi saat terdapat tiga candlestick bearish dengan body yang cukup besar muncul secara berurutan. Pola ini sangat efektif menggambarkan dominasi tekanan jual setelah tren naik dan menandakan perubahan dari tren bullish ke bearish. Karakteristik dari pola ini adalah:
Pola ini terdiri dari tiga candlestick berurutan yang berwarna merah atau hitam, yang menunjukkan bahwa harga terus menurun pada periode tersebut.Setiap candlestick memiliki body yang cukup besar, menandakan adanya tekanan jual yang kuat.
- Bearish Piercing Line
Pola bearish piercing line dibentuk oleh dua candlestick berurutan, yaitu candlestick bullish diikuti oleh candlestick bearish. Candle pertama adalah candlestick bullish yang memiliki body besar, menunjukkan kekuatan pembeli. Candle kedua adalah candlestick bearish yang juga memiliki body besar dan menutup kira-kira di tengah body dari candle pertama, mencerminkan kekuatan penjual dalam mengambil alih kontrol pasar. Pola ini memperlihatkan kemungkinan reversal dari tren naik ke tren turun.
Pola candlestick bearish seperti bearish engulfing, evening star, shooting star, bearish harami, dan hanging man menunjukkan indikasi kemungkinan pembalikan tren dari bullish ke bearish. Meskipun pola-pola ini bisa memberikan sinyal yang kuat mengenai perubahan tren, tidak ada yang dapat menjamin 100 persen akurat dalam meramalkan pergerakan harga.
Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif. Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor. (*)