DEMONSTRASI di sekitar gedung Dewan Perwakilan Rakyat masih berlangsung hingga Kamis malam, 28 Agustus 2025. Demonstrasi yang berakibat kericuhan itu meluas hingga ke Jalan Penjernihan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang berjarak sekitar 1,2 kilometer dari gedung DPR.
Pengunjuk rasa dan polisi terlibat bentrokan di beberapa titik, salah satunya di Jalan Penjernihan. Titik bentrok antara polisi dan demonstran berlokasi tidak jauh dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Penjernihan I. Di sini, polisi berupaya memukul mundur pendemo dengan melontarkan gas air mata. Tapi demonstran membalasnya dengan melempar petasan ke atah polisi.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Kendaraan juga tidak bisa melintas di jalan tersebut. Warga sekitar meminta pengendara yang ingin melintas untuk memutar balik kendaraannya. Sisi jalan dipenuhi warga yang bersiaga mengantisipasi dampak kericuhan tersebut. Mereka mengolesi wajahnya dengan pasta gigi. Warga Tanah Abang juga membagikan pasta gigi dan air mineral ke satu sama lain.
Sesekali pasukan brigadir mobil atau brimob melintas dari arah gedung DPR. Mereka datang membawa tameng dan kendaraan taktis atau rantis ke titik bentrokan.
Lisman, 58 tahun, seorang pedagang sate padang di Jalan Penjernihan I, mengatakan kericuhan sudah terjadi sejak sekitar pukul 16.00 WIB. Ia mengatakan polisi memukul mundur pengunjuk rasa dari arah kompleks DPR hingga ke Jalan Penjernihan.
Awalnya, kata dia, pengunjuk rasa dan polisi bentrok di kolong jembatan layang atau flyover di kawasan Pejompongan, sekitar 800 meter dari gerbang depan kompleks DPR. "Massa terus dipukul mundur polisi sampai ke sini," kata Lisman.
Unjuk rasa mahasiswa berubah menjadi ricuh karena polisi mendesak demonstran menjauh dari gedung DPR. Polisi berkali-kali menembakkan water cannon serta melontarkan gas air mata. Pengunjuk rasa membalasnya dengan melempar botol air mineral dan petasan.
Menjelang Kamis sore, massa yang berseragam sekolah juga mulai berdatangan di sekitar gedung DPR. Mereka bergabung dengan pengunjiuk rasa lainnya. Demonstrasi tersebut masih berlangsung hingga Kamis malam ini.
Demonstrasi di depan gedung DPR itu sesungguhnya berlangsung sejak Kamis pagi, 28 Agustus 2025. Awalnya demontran berasal dari serikat buruh. Tapi mereka membubarkan diri pada Kamis siang.
Setelah itu, gelombang massa dari mahasiswa dan massa berseragam sekolah berdatangan ke sekitar gedung DPR. Mahasiswa itu berasal dari berbagai kampus. Mereka menuntut pembubaran DPR serta pencabutan tunjangan anggota dewan yang berlebihan,
Seorang warga Penjaringan, Tanah Abang, Kurnia, 34 tahun, mengatakan warga juga bersiaga setelah kericuhan akibat demonstrasi meluas hingga ke Penjaringan. Menurut Kurnia, kebanyakan pengunjuk rasa yang bentrok dengan aparat mengenakan seragam sekolah. Beberapa di antaranya memakai celana abu-abu seperti seragam siswa sekolah menengah atas atau sederajat.
Dia berujar, demonstran juga terus berdatangan meski telah dipukul mundur oleh polisi. "Massa yang baru terus berdatangan juga," kata dia.