Keluarga Arya Daru membagikan cerita di balik tewasnya diplomat itu. Sebetulnya, Arya Daru tengah menanti penugasan ke Finlandia.
Penugasan ini disambut baik oleh almarhum, juga ayah Arya Daru, Subaryono. Ia turut senang karena kedua cucunya akan turut diboyong ke Finlandia dan mendapatkan pendidikan terbaik di sana.
Arya Daru dan Meta Ayu memiliki dua orang anak yang duduk di kelas 1 SMP dan kelas 4 SD. Keduanya bersekolah di Yogya.
"Setelah PWNI ada promosi. Promosi yang membahagiakan kami. Setelah 3 tahun kerja keras seperti itu dia dapat di Helsinki, Finlandia sesuatu yang banyak orang menginginkan di sana," kata Subaryono di Kota Yogyakarta, Sabtu (23/8).
"Saya sangat mengharap alhamdulillah cucu saya akan dapat pendidikan yang baik. Dia sudah menyiapkan segala sesuatu, istrinya sudah menyiapkan segala sesuatu, sudah dapat SK. Mobil sudah dijual," katanya.
Lanjut Subaryono, istri Arya Daru juga sudah berpamitan ke sekolah kedua anaknya. Kebetulan saat itu juga bertepatan dengan tahun ajaran baru.
"Dan istrinya sudah sangat siap untuk itu (ke Finlandia)," katanya.
Arya Daru juga menceritakan banyak hal tentang Finlandia ke anaknya salah satunya soal aurora.
"Dia cerita pada anak-anaknya ada hal yang tidak ada di Indonesia, akan melihat aurora, bagaimana orang hidup di sana dan sebagainya," katanya.
Begitu Arya Daru meninggal. Kekecewaan tampak pada kedua anaknya.
"Begitu meninggal apa yang diucapkan cucu saya ''Papa PHP (pemberi harapan palsu)'. Harapan-harapan itu jadi hilang," katanya.
Subaryono mengaku sangat terguncang dengan apa yang dialami cucu-cucunya.
"Itulah yang kemudian membuat kami betul-betul menangis, guncang, terpuruk di situ. Bagaimana kami menghibur cucu kami, sementara kami juga merasakan sesuatu yang hilang," pungkasnya.