Ketua Umum DPP Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri) Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar merespons bentrokan antara warga Desa Inbati, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT dengan Polisi Perbatasan Timor Leste atau Unidade De Patrulhamento Da Fronteira (UPF) pada Senin (25/8).
Agum menyebut, hal itu sedang diusut oleh pemerintah Indonesia.
"Iya iya itu nanti lagi diusut diselesaikan," kata Agum di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8).
Ia berharap dalam konflik bisa diselesaikan dengan baik.
"Harus kondusif nantinya kan," ujarnya.
Disinggung apakah masalah ini turut dibahas dengan Presiden Prabowo, Agum menyebut tidak ada pembahasan seputar bentrok di perbatasan. Ia menyebut, situasi di Timor Leste sudah banyak berubah.
"Sekarang situasinya sudah berbeda ya. Kita bersaudara, mereka sudah merdeka, tetangga kita, bersaudara dengan kita. Tapi perjuangan yang lalu jangan pernah dilupakan. Mereka adalah pahlawan kita. Nah inilah memperingati itu. Memperingati kebersamaan kita dengan pejuang-pejuang," kata Agum.
Sebelumnya dalam bentrokan itu, satu warga Desa Inabati atas nama Paulus Oki harus menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami luka tembak akibat tembakan peluru karet.
Kemlu mengungkapkan, KBRI Dili telah meminta klarifikasi dari Kemlu Timor Leste terkait bentrokan antara warga Desa Inbati di NTT dan Polisi Perbatasan Timor Leste.
Kemlu mengatakan, Duta Besar di Dili telah meninjau lokasi bentrokan dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
"Dubes RI di Dili sudah mengunjungi lokasi dan lakukan koordinasi dengan pihak-pihak di lapangan tentang peristiwa tersebut," kata Kemlu.
Kemlu memastikan warga yang jadi korban telah mendapat perawatan medis.