REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR — Pakar kebugaran I Gusti Agung Rai Kusuma Yudha atau yang dikenal sebagai Ade Rai membagikan tiga tips kebiasaan hidup sehat untuk mencegah perut buncit. Ketiganya dilakukan melalui pendekatan makanan, olahraga, dan pengelolaan emosi.
“Bahasa sederhananya itu makan, olahraga, dan istirahat yang cukup serta teratur,” kata Ade Rai di Denpasar, Bali, Ahad (10/8/2025).
Untuk pola makan, Ade Rai menyarankan pengendalian konsumsi karbohidrat dan gula berlebihan. Menurutnya, konsumsi gula berlebih secara berkepanjangan dapat memicu berbagai penyakit, seperti diabetes, yang berpotensi menimbulkan masalah pada mata, kulit, hingga menurunkan daya tahan tubuh.
“Karbohidrat itu tidak salah sebenarnya. Yang salah itu kalau tidak punya kemampuan toleransi terhadap karbo, misalnya tidak pernah latihan beban, tidak pernah olahraga, atau malas bergerak,” ujarnya.
Mantan atlet binaraga ini menekankan pentingnya konsumsi protein sebagai fondasi untuk memperkuat tubuh. Ia menyoroti data Kementerian Kesehatan yang menunjukkan rendahnya konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia.
Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2022, konsumsi per kapita masyarakat Indonesia untuk protein hewani masih rendah, yakni ikan/udang/cumi/kerang 9,58 gram, daging 4,79 gram, serta telur dan susu 3,37 gram.
Protein, kata dia, dapat diperoleh dari sumber nabati seperti sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian, serta dari sumber hewani seperti telur, susu, daging merah, dan daging putih seperti ayam. Pengolahannya pun bisa bervariasi agar tidak membosankan, seperti direbus, dikukus, dibakar, dipanggang, atau diguling.
Pria berusia 55 tahun ini juga didapuk sebagai duta makanan ayam guling Enakko, yang salah satu misinya adalah mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan konsumsi protein sehat.
“Ini sejalan dengan kampanye pola hidup sehat melalui peningkatan konsumsi protein masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Sementara untuk olahraga, Ade Rai menyebut aktivitas dapat dilakukan mulai dari yang ringan hingga latihan angkat beban. Adapun pendekatan emosi dilakukan dengan mengelola stres atau beban pikiran.
Selain tiga pendekatan tersebut, ia menambahkan beberapa metode pendukung seperti berpuasa, selektif dalam mengonsumsi lemak, berolahraga di pagi hari sebelum makan, memprioritaskan latihan beban untuk mengencangkan otot, serta memastikan istirahat yang cukup.
sumber : ANTARA