MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti berbicara di G20 Interfaith Forum yang berlangsung di Cape Town, Afrika Selatan pada Selasa pagi waktu setempat, 12 Agustus 2025. Dalam forum yang berlangsung pada 10-14 Agustus itu, Mu'ti berbicara soal peran pendidikan dalam pembentukan karakter yang bisa mendorong tumbuh dan berkembangnya semangat toleransi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada forum tahun ini, tema yang diusung adalah kebersamaan untuk melindungi komunitas rentan. Abdul Mu’ti mengatakan dirinya ingin memaparkan bagaimana Indonesia mempraktikan dan mendorong kemajuan pendidikan, mulai dari dasar, menengah, dan tinggi sebagai upaya pembentukan karakter yang baik bagi peserta didiknya. Dia menegaskan Indonesia perlu mempromosikan pelbagai program pemerintah di sektor pendidikan untuk membangun semangat dialog antar-umat beragama dan menjaga semangat kemanusian.
“Termasuk salah satunya Sekolah Rakyat yang baru saja diluncurkan Presiden Prabowo Subianto,” kata dia kepada Tempo di sela-sela pembukaan G20 Interfaith Forum pada Senin, 11 Agustus 2025 di Cape Town.
G20 Interfaith Forum adalah platform global yang mempertemukan pemimpin agama, masyarakat sipil, dan akademisi guna membahas isu-isu global seperti keadilan sosial dan perdamaian. Forum ini bertujuan mempromosikan dialog antar-agama dan kerja sama internasional dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sebelum di Cape Town, G20 Interfaith Forum digelar di Brasil, dengan tema Leave No. One Behind : The Well-Being of The Planet and Its People. Menurut Abdul Mu’ti, dirinya hadir di acara tersebut sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Dia menegaskan, ajang ini penting untuk saling berbagi informasi dan pengalaman dari negara-negara lain dalam membangun dialog antara-agama dalam kehidupan sehari-sehari. Selain itu, dengan mendorong semangat berkeloborasi, jaringan antar-negara bisa saling mendorong dalam masalah kemanusian.
"Kita pernah merasakan manfaatnya, ketika terjadi bencana tsunami di Aceh pada 2004, bantuan kemanusian mengalir dari negara-negara yang berpartisipasi dalam G-20 Interfaith Forum," ujar Mu'ti.
Setelah Abdul Mu’ti menyampaikan pemaparannya, acara dilanjutkan diskusi panel yang akan diikuti Direktur Leimena Istitute Matius Ho dan Dewan Pakar Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP) M. Amin Abdullah.
Adapun dalam acara pembukaan kemarin yang dihadiri para tokoh lintas agama, akademisi, pemimpin suku, dan pejabat tinggi, topik yang dibahas tentang potensi bahaya terhadap komunitas rentan yang semakin berkembang. Menurut mereka, perlu adanya semangat bersama untuk menahan dampak buruk yang bisa timbul.