AAJI Jelaskan Dampak Skema Iuran Bersama yang Mulai Berlaku pada 2026

1 month ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Jajaran Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dalam Media Gathering AAJI di Sentul, Bogor, Rabu (25/6/2025). Foto: Najma Ramadhanya/kumparan

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyatakan bahwa terdapat potensi peralihan nasabah asuransi swasta ke layanan asuransi sosial seperti BPJS Kesehatan, menyusul rencana penerapan skema co-payment (iuran bersama) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dian Budiani dari Departemen Klaim dan Manfaat Asuransi AAJI menekankan pentingnya evaluasi dan inovasi produk oleh perusahaan asuransi swasta untuk mengantisipasi potensi peralihan nasabah.

“Kalau kita bicara kemungkinan (nasabah pindah) sih mungkin-mungkin aja ya gitu. Seandainya nasabah merasa lebih cocok gitu dengan kemampuan dan kebutuhannya di BPJS ya mungkin banget,” ujar Dian usai acara Media Gathering AAJI di Sentul, Bogor, Kamis (26/6).

Menurutnya, kondisi tersebut seharusnya menjadi pemicu bagi perusahaan asuransi swasta untuk semakin adaptif dan inovatif dalam merancang produk.

Perusahaan perlu memahami ulang kebutuhan dan harapan nasabah, terutama dalam konteks perubahan regulasi yang memunculkan tantangan baru dalam penawaran layanan.

“Nah jadi untuk perusahaan asuransi swasta juga harus inovatif ya gitu. Ada fitur-fitur tambahan gak yang mungkin bisa ditambahkan ke produknya supaya lebih menarik. Menurutku sih gitu caranya,” lanjut Dian.

Dian menyarankan agar pelaku industri mulai mengevaluasi posisi produknya di mata nasabah dan mempertimbangkan untuk menambahkan fitur-fitur tambahan agar tetap kompetitif di pasar.

“Jadi dengan adanya aturan (co-payment) ini, perusahaan asuransi harusnya meng-assess kira-kira nasabah tuh pengen apa,” jelasnya.

Dian juga menyebut bahwa selain inovasi produk, edukasi dan kemudahan tambahan bagi nasabah bisa menjadi langkah strategis untuk menjaga loyalitas pelanggan. “Mudah-mudahan ya,” ucapnya.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan peserta asuransi kesehatan untuk menanggung sebagian biaya pengobatan sendiri. Dalam ketentuan baru yang tertuang dalam Surat Edaran OJK Nomor 7/SEOJK.05/2025, setiap pemegang polis wajib membayar minimal 10 persen dari total klaim saat menggunakan layanan kesehatan. Aturan ini mulai berlaku 1 Januari 2026.

Dalam dokumen resmi Frequently Asked Questions (FAQ) yang diterbitkan OJK sebagai bagian dari penjelasan kebijakan, lembaga pengawas keuangan tersebut menegaskan penerapan co-payment atau pembagian risiko bertujuan untuk mengurangi perilaku konsumtif dalam penggunaan layanan kesehatan.

“Maksud dan tujuan pengaturan co-payment adalah mencegah moral hazard dan mengurangi penggunaan layanan kesehatan oleh peserta secara berlebihan (over-utilitas). Diharapkan pemegang polis, tertanggung atau peserta menjadi lebih bijaksana dan prudent dalam menggunakan asuransi kesehatan,” tulis OJK.

Read Entire Article