6 turis china baku hantam di sebuah restoran di Kawasan Wisata Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, pada Senin (4/7). Kondisi restoran berantakan dipenuhi bercak darah akibat pertengkaran para turis itu sempat viral di media sosial.
Enam turis ini terdiri dari dua kelompok, yakni kelompok pertama ada 4 orang dan kelompok kedua ada 2 orang.
Kapolsek Denpasar Selatan AKP Agus Adi Apriyoga mengatakan, baku hantam ini dipicu saat salah satu pihak terganggu dengan pihak lain yang berbicara dengan nada tinggi saat berada restoran. Mereka berakhir cekcok dan baku hantam.
"Motifnya berkelahi karena tidak terima suaranya terlalu tinggi saat berbicara," katanya saat dihubungi, Minggu (10/8).
Polisi tak mau menyebutkan kelompok siapa yang merasa terganggu dengan suara dalam restoran. Hal ini karena mereka sepakat berdamai didampingi Konsulat China di Denpasar.
Adapun para turis yang berdamai ini berinisial ZQ (28 tahun), NY (28 tahun), MY (30 tahun) dan DY (33 tahun).
"Mereka telah menyadari kesalahannya dan berdamai serta meminta maaf kepada masyarakat Bali atas kegaduhan yang terjadi," sambungnya.
Insiden ini bermula saat turis kelompok pertama berada di restoran. Tak beberapa lama kemudian, turis kelompok kedua tiba di restoran pada pukul 20.00 WITA. Meja mereka saling bersebelahan.
Seorang karyawan lalu melihat mereka cekcok dan baku hantam. Karyawan memutuskan melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. Para turis itu juga dilarikan ke Rumah Sakit Internasional Sanur untuk mendapatkan perawatan. Mereka mengalami luka memar pada wajah dan tangan.