6 Tahun Menunggu, Warga Terdampak JJLS Datangi Pemda DIY Tanyakan Ganti Rugi

4 weeks ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Jembatan kretek II sebagai penghubung JJLS di Bantul. Foto: Antara/Pemkab Bantul

Puluhan warga Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Wates, Kulon Progo, mendatangi Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Rabu (23/7). Mereka menuntut kejelasan soal pembayaran ganti rugi lahan yang terdampak proyek Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS), yang sudah mereka nantikan selama enam tahun.

“Kami telah menunggu selama sekitar enam tahun untuk pencairan uang ganti rugi,” ujar Eko Yulianto, salah satu perwakilan warga, Rabu (23/7).

Menurut Eko, terdapat sekitar 400 Kartu Keluarga (KK) yang terdampak pembebasan lahan JJLS namun hingga kini belum menerima kompensasi. Ia menyebut besaran ganti rugi bervariasi, yakni antara Rp2 juta hingga Rp3 juta per meter persegi tergantung luas lahan yang terdampak.

Eko menegaskan, warga masih memberi waktu kepada pemerintah. Namun jika dalam tiga bulan tidak ada kejelasan, warga mengancam akan memblokir akses proyek JJLS.

“Kami akan tunggu hasil komunikasi dengan pemerintah pusat, tapi jika selama tiga bulan tidak ada jawaban yang pasti, kami akan memblokir (proyek JJLS),” tegasnya.

Menanggapi tuntutan warga, Pemerintah Daerah DIY menyatakan akan menindaklanjuti persoalan ini dan mengintensifkan komunikasi dengan Pemerintah Pusat.

Asisten Sekda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana, mengakui bahwa memang ada warga yang belum menerima pembayaran ganti rugi. Namun, ia menegaskan tidak ada unsur penyelewengan anggaran dalam proses tersebut.

“Yang jelas, tidak ada penyelewengan anggaran. Bahkan (Organisasi Perangkat Daerah) yang terlibat proyek sudah diperiksa oleh Inspektorat, tapi ya memang uangnya yang tidak ada. Tapi tentu kami akan komunikasikan kebijakan lanjutan dari JJLS, baik di internal sampai ke pusat,” ujarnya.

Asisten Sekda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana. Foto: Pandangan Jogja/Resti Damayanti

Tri menjelaskan, Izin Penetapan Lokasi (IPL) untuk pelaksanaan proyek JJLS diterbitkan pada 2019 dan berlaku hanya selama dua tahun. Sejak 22 Desember 2022, masa berlaku IPL tersebut telah habis, yang menjadi salah satu penyebab dana ganti rugi tidak bisa dicairkan.

“Padahal IPL hanya berlaku selama dua tahun, maka saat ini IPL tersebut sudah tidak berlaku. Jadi kalau mau diteruskan secara formal, IPL harus diperbarui lagi,” jelasnya.

Hal serupa disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUPESDM) DIY, Anna Rina Herbranti. Ia mengatakan bahwa karena IPL sudah kedaluwarsa, maka secara otomatis tidak bisa dilakukan pembayaran ataupun transaksi lain terkait proyek tersebut.

“Apabila masa IPL sudah habis, maka otomatis sudah tidak bisa dilakukan pembayaran ataupun transaksi lain. Selain itu, di tahun tersebut juga ada keterbatasan anggaran. Dan kami juga harus koordinasi dengan pusat, karena (JJLS) statusnya merupakan jalan nasional,” kata Anna.

Pemda DIY berencana menggelar pertemuan dengan Pemerintah Pusat pada awal Agustus 2025 untuk membahas kelanjutan proses pembebasan lahan dan pencairan ganti rugi JJLS di wilayah Kulon Progo.

Read Entire Article