INFO NASIONAL - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) Rusli Effendi mengajak seluruh kader dan pimpinan wilayah untuk menjaga marwah dan harga diri partai, salah satunya dengan mengusung kader internal partai sebagai Ketua Umum PPP selanjutnya.
Mukernas PPP pada 13-15 Desember 2024 di Mercure Ancol, Jakarta memutuskan tidak ada perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PPP terkait persyaratan calon Ketua Umum PPP. AD/ ART juga menekankan Ketua Umum PPP berasal dari internal partai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya mengimbau seluruh kader dan saya yakin kader-kader daerah seperti DPC, DPW juga sama pandangannya (Ketua Umum harus dari internal partai, Red.). Ini kan soal menyangkut marwah ya, harga diri kita sebagai kader,” kata Rusli, kepada Tempo, 9 Agustus 2025.
Menurut Rusli, banyak calon dari internal PPP yang mumpuni dan pantas untuk menjadi ketua umum. “Saya pastikan sebagai kader yang bergerak dari bawah, calon dari internal PPP masih mumpuni dan pantas, tentunya tidak kalah dengan tokoh-tokoh eksternal," kata Rusli.
Ia menambahkan, PPP tidak kekurangan kader untuk memimpin partai ke depan. “Kita tidak ada yang kurang. Kader kita banyak yang jadi menteri kan. Pak Harso Monoarfa pernah jadi Menteri. Pak Mardiono, Staf Khusus Presiden. Pak Amir Uskara pernah jadi Wakil Ketua MPR. Jadi kita ini punya kader potensial, mempunyai syarat semua.” Kata dia.
Selain itu, lanjutnya, banyak kader yang memenuhi syarat untuk memimpin partai ini. Selain itu, lanjutnya, kader-kader tersebut layak dan mumpuni dalam memimpin partai ke depan. “Kita punya kader yang layak kan. Kita kan punya Pak Mardiono, Kita punya Pak Arwani Thomafi, Kita justru punya Rommy. Kita punya kader, seperti Pak Amir Uskara, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Para kader inilah yang dinilai Rusli memiliki pengetahuan, kecakapan, dan mengikuti proses dan denyut janjtung perjuangan PPP selama ini. “Kitalah yang lebih tahu proses dan denyut jantung perjuangan partai ini. Kita ini memang partai kader. Jadi sudah seharusnya PPP dipimpin kader internal,” lanjutnya.
Ketua DPW PPP DKI Jakarta, Saiful Rahmat Dasuki alias Gus Saiful menyatakan pihaknya mendukung penuh hasil Mukernas PPP pada 13-15 Desember 2024 di Mercure Ancol, Jakarta yang memutuskan tidak ada perubahan AD/ART PPP terkait persyaratan calon Ketua Umum PPP. Karena itu, lanjutnya, aturan dan konstitusi partai harus dipatuhi bersama.
"Sebaiknya kader internal yang sudah memahami betul sejarah, perjuangan, dan khidmat perjuangan PPP. Jadi bisa langsung bekerja untuk pemilu 2029, tidak perlu belajar lagi atau menyesuaikan diri dengan kultur PPP. Apalagi kader internalnya punya uang untuk membiayai ongkos politik PPP selama lima tahun ke depan,” kata Mantan Menteri Agama ini.
Forum Muktamar, menurut Rusli, memang memiliki kewenangan untuk mengubah AD/ ART. Namun, ujar dia, ketentuan atau aturan yang dihasilkan akan berlaku untuk muktamar ke depan.
“Memang forum Muktamar itu boleh mengubah AD ART. Tapi lazimnya berlaku untuk Muktamar ke depan. Kalau sekarang tentu kita membuat tata tertib dulu dan sebagainya. Jadi, untuk Ketua Umum tetap dari internal,” katanya.
Walaupun demikian, Rusli menyebutkan PPP tetap terbuka manakala ada pihak luar yang ingin bergabung menjadi kader. PPP, lanjutnya, menyambut baik kalau ada tokoh yang mau bergabung bersama dan berjuang untuk membangun bangsa.
"Ahlan wa sahlan. Akan tetapi, tentu semua ada mekanisme yang harus diikuti, kalau di PPP ada AD/ART. Saya rasa tidak hanya PPP yang memiliki mekanisme, tetapi partai lain atau di setiap organisasi mana pun punya," kata dia.
Rusli menambahkan, PPP tetap membuka diri dan menerima siapa pun yang ingin bergabung dan berkontribusi dalam membesarkan partai. “Kalau ada misalnya di sana-sini mau bergabung, saya menyambut baik, saya bahagia. Tapi kan namanya masuk ke rumah orang kan harus tahu diri juga,” tegasnya.