
PROGRAM Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) diharapkan dapat disinergikan dengan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Dengan sinergi itu, Kopdes Merah Putih dapat memanfaatkan hasil dari program Tekad, terutama di bidang pertanian menjadi peluang bisnis, seperti mengumpulkan hasil pertanian hingga memasarkan
hasil produksi para petani padi, jagung, atau ubi-ubian.
"Dengan Koperasi Desa Merah Putih, saya harap menjadi penampung atau pengepul hasil pertanian Program Tekad di sini," kata Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto saat memberikan arahan dalam kunjungan kerjanya ke Kampung Bumi Raya, Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, Senin (11/8), seperti dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta.
Ia berharap Koperasi Desa dapat membeli hasil produksi pertanian dari program Tekad. Sejatinya, kata dia, Kopdes diharapkan dapat berperan sebagai wadah bagi petani untuk menjual hasil panen mereka secara kolektif.
Dengan demikian, mereka memiliki kekuatan lebih dalam stabilitas harga pangan di desa dan menghindari praktik tengkulak. Menurutnya, dengan menyerap hasil produksi pertanian warga lokal, Kopdes Merah Putih akan turut berkontribusi dalam memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa, daerah, maupun di level nasional.
"Jadi, Bapak dan Ibu tinggal rajin-rajin menanam, kemudian memproduksi sebanyak-banyaknya. Nanti, pemerintah melalui Kopdes ini akan membeli dengan harga yang bagus. Bisa juga Kopdes Merah Putih menjadi tempat Bapak dan Ibu memasarkannya," kata dia. (Ant/I-2)