
Ancaman wabah polio menghantui Sumut seiring dengan meningkatnya jumlah anak yang belum menerima imunisasi dasar. Dinas kesehatan memerkirakan sebanyak 96.806 anak belum tersentuh imunisasi hingga Juli 2025.
Kondisi tersebut membuka risiko penyebaran penyakit menular yang sebenarnya bisa dicegah, seperti polio, campak, difteri dan tetanus. Padahal, Indonesia sudah mendapat sertifikat bebas polio pada 2014.
"Anak yang tidak diimunisasi rentan terkena penyakit-penyakit yang sudah lama bisa kita atasi kembali muncul, seperti polio," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumut Muhammad Faisal Hasrimy, Sabtu (2/8).
Jumlah anak zero-dose atau belum pernah diimunisasi pada 2024 tercatat mencapai 91.636 jiwa atau 24% dari total 289.000 anak di Sumut. Angka ini meningkat menjadi 96.806 jiwa hingga pertengahan 2025.
Untuk itu, dia mengaku pihaknya akan melakukan intervensi langsung untuk menekan angka tersebut. Upaya ini akan melibatkan Posyandu, Puskesmas dan Dasawisma guna menjangkau keluarga secara langsung, terutama di wilayah terpencil.
Sebagian besar anak yang tidak diimunisasi tinggal di daerah pelosok. Karena itu, Pemprov juga akan menggandeng komunitas lokal dan lembaga non-pemerintah (NGO) untuk memperluas jangkauan imunisasi.
Dinas Kesehatan Sumut juga akan memerkuat kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat capaian imunisasi. Dengan begitu angka zero-dose dapat ditekan maksimal dan mencegah kembalinya wabah yang seharusnya telah terkendali.(H-1)