
VAKSIN herpes zoster atau shingles dapat menurunkan risiko serangan jantung dan stroke. Menurut penelitian global terbaru yang pertama meneliti hubungan ini, terbukti dapat menurunkan risiko sampai 20%.
Shingles atau herpes zoster, merupakan penyakit umum yang memengaruhi jutaan orang di dunia. Penyakit ini menimbulkan ruam kulit yang menyakitkan. Serta, dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti gangguan pendengaran, nyeri berkepanjangan, hingga kebutaan.
Risiko komplikasi tersebut cenderung lebih tinggi pada kelompok usia lanjut. Hingga saat ini, sebagian besar negara hanya merekomendasikan vaksin shingles. Vaksin tersebut diberikan untuk orang dewasa yang lebih tua atau mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
Namun, temuan terbaru juga menemukan vaksin ini memberikan perlindungan terhadap risiko penyakit kardiovaskular. Diketahui vaksin ini dapat diberikan bahkan pada orang dewasa mulai usia 18 tahun.
Penurunan Risiko Serangan Jantung
Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan risiko serangan jantung dan stroke. Sebesar 18% untuk 18 tahun ke atas, dan 16% untuk 50 tahun ke atas. Data penelitian ini dipresentasikan pada Konferensi Tahunan European Society of Cardiology di Madrid, Spanyol.
Vaksin shingles biasanya diberikan hanya sekali, dengan dua dosis yang disuntikkan beberapa bulan terpisah. Saat ini, vaksinasi semakin dipandang sebagai langkah pencegahan yang efektif. Tidak hanya melawan infeksi tertentu, tapi juga menurunkan risiko jantung dan pembuluh darah.
Vaksinasi di Inggris
Temuan ini muncul bersamaan dengan pengumuman NHS Inggris. Bahwa mulai 1 September, sebanyak 300.000 orang tambahan, akan memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin shingles.
Vaksin kini tersedia untuk orang berusia 18 hingga 19 tahun dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Sebelumnya vaksin hanya direkomendasikan untuk usia 50 tahun ke atas dengan kondisi imun yang serupa.
Dr. Charles Williams, penulis utama penelitian dan Global Associate Medical Director di GSK, mengatakan dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang hubungan ini. Untuk memastikan apakah penurunan itu benar-benar karena efek vaksin.
Prof. Bryan Williams, Kepala Ilmuwan dan Petugas Medis di British Heart Foundation juga mengatakan hal yang serupa. Meskipun penelitian menunjukkan efek positif dari vaksin, sebagian hasilnya adalah studi observasional. Maka, sulit untuk memastikan hubungan sebab-akibat. (The Guardian/Z-2)