Usung Program Dukung Semua Bisa, Ivan Ahda Sebut Alumni UI akan Dibantu Sejak dari Lulus Kuliah

Universitas Indonesia(Dok UI)

CALON Ketua Umum Ikatan Alumi UI (ILUNI UI) nomor urut tiga, Ivan Ahda, menyoroti permasalahan yang selama ini dihadapi  para alumni kampus UI. Menurutnya jika bicara tentang alumni UI, maka yang dibahas adalah isu kebanyakan dari mereka.

Pada sesi Adu Gagasan 1 Pemilihan Ketua Alumni (PEMILA), Sabtu 2 Agustus 2025 kemarin, Ivan bercerita menjadi seorang alumni UI tidak serta-merta membuat hidupnya menjadi lebih mudah.

"Bayangin, ada alumni IPKnya 3,6 dan berprestasi, aktif di organisasi. Tapi mentok di realita. Cari kerja bingung, mau interview kerja nggak tahu caranya, mau nikah nggak tahu duitnya dari mana," kata Ivan membuka sesi gagasannya.

Karena realita yang dihadapi kebanyakan alumni UI itulah, Ivan dan calon Sekretaris Jenderalnya yaitu Andy Tirta (Boy), beserta barisan relawannya membentuk wadah The Commoners dengan spirit saling membantu sesama alumni agar menjadi versi terbaiknya mereka selama hidup.

Menurutnya ini bukan tentang siapa yang paling bersinar di kampus, bukan juga tentang mereka yang langsung punya akses ke posisi strategis di dunia kerja. Tetapi tentang alumni yang sedang berjuang menata hidupnya.

"Beberapa dari kita mungkin beruntung dengan privilege-nya. Namun saya ingin mengajak teman-teman untuk saling mendukung agar semua juga bisa. Inilah mengapa saya mencalonkan diri sebagai Ketua ILUNI UI, yaitu untuk dukung semua bisa," ujarnya.

Ivan meyakini setiap alumni UI layak mendapatkan dukungan yang nyata agar bisa melangkah lebih jauh, mulai dari yang baru lulus, yang sudah bekerja beberapa tahun, dan yang sudah berada di puncak kariernya tetap perlu koneksi untuk memperbesar dampaknya.

Karena itulah Ivan dan Boy menyusun tiga program flagship 'Dukung Semua Bisa' yaitu Berkarya, Bersuara, dan Berbahagia. Terkait dengan misi mendukung para alumni UI yang sedang berjuang menata hidup, pasangan dari Fakultas Psikologi dan Fakultas Teknik angkatan 2003 ini membagi tiga bagian dari program Berkarya.

Untuk alumni UI yang baru lulus kuliah, Ivan dan Boy membuat program Kickstart Academy. Sedangkan bagi alumni UI yang kariernya sudah berjalan antara lima sampai 10 tahun, tersedia program Nexus UI Fellowship untuk mengakselerasi karier.

"Yang ketiga kita bicara tentang program Leadership Breakfast Forum, supaya teman-teman yang berada di level puncak bisa berjejaring lebih maju lagi," ujarnya. 

Menurutnya agar program-program yang disusun semakin cepat berdampak jika ia terpilih sebagai Ketua ILUNI UI yang baru, maka dibutuhkan kolaborasi antar alumni di setiap fakultas, jurusan, angkatan, dan bahkan daerah.

Kolaborasi itu dia bingkai dalam co-creation framework yang mengedepankan ruang bersama agar bisa saling melengkapi dan memberikan dampak yang cepat, bukan sekadar komando satu arah.

"Para alumni itu adalah aset bagi ILUNI UI. Kita semua tahu alumni Fakultas Ekonomi paling jago untuk urusan bisnis, alumni Fakultas Kedokteran paling jago untuk urusan ilmu kesehatan, makanya perubahan besar tidak perlu dimulai dari nol," ujar Ivan.

Ketika ditanya oleh panelis tentang struktur organisasi, Ivan mengakui akan menerapkan sistem holocrasi dalam kepengurusan ILUNI UI nantinya. Holokrasi yaitu sistem tanpa hirarki yang kaku, tapi tetap jalan dengan rapi.

Menurut Ivan, sudah saatnya organisasi alumni sebesar ILUNI UI mulai mengadopsi sistem yang lebih fleksibel dan adaptif serta bisa memberi ruang bagi setiap orang untuk ambil peran secara otonom, berdasarkan kompetensi dan kontribusinya.

"Bukan soal siapa di atas siapa, tapi siapa mau ambil peran di mana. Ini adalah sistem organisasi modern yang sudah banyak dipakai di perusahaan inovatif dunia, dan bisa kita adaptasi di ILUNI UI," katanya.

Dengan pendekatan ini, Ivan yakin kolaborasi akan jadi lebih cair, keputusan bisa lebih cepat, dan semua alumni punya kesempatan untuk terlibat aktif.

Seperti diketahui, Pemilihan Ketua Umum ILUNI UI periode 2025-2028 diikuti  tujuh orang kandidat. Nomor satu Boni Hargens alumni S1 Ilmu Politik FISIP UI angkatan 2001, nomor dua Pradana Indraputra alumni FEB UI angkatan 2010, nomor tiga Ivan Ahda alumni Psikologi UI angkatan 2003, nomor empat Ratu Febriana alumni S1 Sastra Prancis FIB UI 1996, nomor lima Rapin Mudiardjo alumni FHUI angkatan 1996, nomor enam dr. Dewi Puspitorini alumni FKUI 1991, dan nomor tujuh Pramudya A. Oktaviananda alumni FHUI 2001. (H-2)