UNIVERSITAS Nias memberikan klarifikasi resmi soal video kericuhan antara dosen dan mahasiswa yang viral di media sosial. Insiden itu terjadi di Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi pada Jumat, 22 Agustus 2025.
Dalam keterangan tertulis yang dirilis Humas Universitas Nias pada Selasa, 26 Agustus 2025, pihak kampus menjelaskan kericuhan berawal dari penolakan pendaftaran yudisium mahasiswa yang melewati batas waktu.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
“Hal ini menimbulkan ketegangan antara beberapa mahasiswa dengan pihak program studi dan berujung pada tindakan yang tidak semestinya, termasuk kerusakan fasilitas meja kerja di ruang Prodi,” demikian pernyataan universitas, dikutip Selasa malam, 26 Agustus 2025.
Sejumlah mahasiswa yang terlibat disebut telah mengakui perbuatannya dan menyampaikan permintaan maaf. Universitas memfasilitasi pertemuan antara mahasiswa dan dosen dengan melibatkan Wakil Rektor III, pimpinan fakultas, dan biro kemahasiswaan.
Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan damai dimana mahasiswa meminta maaf secara tertulis dan lisan, serta bersedia memperbaiki kerusakan. Ketua Program Studi juga menerima permintaan maaf tersebut.
Pihak kampus menegaskan insiden ini disebabkan oleh miskomunikasi administrasi, namun menilai tindakan kericuhan mahasiswa tetap tidak dapat dibenarkan. Sanksi internal berupa surat pernyataan bermaterai dan kewajiban mengganti kerusakan dijatuhkan kepada mahasiswa yang terlibat.
“Universitas tetap menjunjung tinggi etika, tata tertib, dan nilai akademik, serta memastikan hal serupa tidak terulang di masa depan,” tulis pernyataan resmi.
Selain itu, universitas juga menyebut akan melakukan pembinaan terhadap dosen maupun tenaga kependidikan terkait, melalui mekanisme Komisi Kode Etik. Evaluasi terhadap tata kelola administrasi akademik dan mekanisme komunikasi juga akan dilakukan agar informasi penting tersampaikan lebih jelas dan transparan kepada mahasiswa.
Sebelumnya, dalam video yang dibagikan akun X (dulu Twitter) @Heraloebss, terlihat lima mahasiswa berhadapan dengan seorang dosen perempuan membahas batas waktu pengumpulan skripsi.
Ketegangan muncul ketika mahasiswa menyinggung keterlambatan tanda tangan dosen. Sang dosen kemudian membanting skripsi mahasiswa, yang memicu kemarahan hingga terjadi kericuhan di ruang prodi. Rekaman itu lantas viral dan menuai banyak komentar warganet.