UNIVERSITAS Negeri Yogyakarta (UNY) memastikan ribuan ijazah lulusannya yang telah diwisuda sebagian besar telah rampung. Ijazah tersebut segera diberikan kepada para alumni pada Agustus 2025. "Untuk Agustus ini sebagian besar ijazah sudah jadi, sudah 70 persen lebih ijazah yang diproses," kata Rektor UNY Sumaryanto di sela prosesi wisuda di Kampus UNY, Selasa 26 Agustus 2025.
Sebelumnya ribuan ijazah para lulusan UNY yang telah diwisuda pada Februari dan Mei 2025 terlambat keluar. Akibatnya para wisudawan keluar kampus itu dengan tangan kosong.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Sumaryoto memerinci, saat ini jumlah ijazah para alumnus yang diwisuda periode Februari, Mei dan Agustus 2025 sejumlah 8.871 dan telah tercetak 6.503 ijazah atau sekitar 73,3 persen. Adapun jumlah Penomoran Ijazah Nasional (PIN) yang diterbitkan telah mencapai 97,7 persen atau 8.670 ijazah dari 8.871. Persentase terbesar ijazah yang telah dicetak adalah wisuda periode Mei yaitu 90,9 persen atau 1.436 ijazah dari 1.579 wisudawan
Sumaryoto menuturkan, saat ini kampus UNY sedang mengupayakan agar sisa 30 persen ijazah yang belum keluar itu juga segera diproses. "Targetnya pada September nanti sudah 100 persen ijazah itu keluar semua," ujar dia.
Dia menepis anggapan bahwa keluarnya ribuan ijazah itu setelah kampus mendesak keluarnya data dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) Kementerian Pendidikan Tinggi.
Kasus ini sempat viral pada awal Agustus lalu ketika UNY membuat surat pernyataan bagi para calon wisudawan. Intinya UNY meminta wisudawan tidak protes dan mempermasalahkan ketika saat hari wisuda belum menerima ijazah karena masih proses antrean di PDDIKTI. "Kami tidak menekan PDDIKTI, tapi sinerginya dioptimalkan," ujar dia.
Sumaryoto menuturkan untuk menyelesaikan persoalan ijazah para wisudawan yang belum keluar itu, pihaknya telah mendatangi PDDIKTI. Mereka berkonsultasi sehubungan masalah tersebut ke Jakarta. Meski ada kendala teknis sehubungan dengan peralatan, Sumaryoto mengatakan, karena ini kebersamaan, maka hal yang sulit jadi mudah, yang berat jadi ringan. Namun soal kendala teknis peralatan itu, dia tak membeberkannya lebih jauh.
Ihwal masih adanya sisa 30 persen ijazah yang belum keluar, Sumaryoto mengatakan, kendalanya hanya karena sinkronisasi data. "Sebenarnya tidak lebih 30 persen (ijazah yang belum keluar), karena yang Agustus ini sebagian sebetulnya sudah siap CTA-nya. Kami harus mengutamakan deadline, supaya bisa prepare wisudanya," kata dia.
Sumaryoto berjanji akan menata kembali agar persoalan ijazah terlambat keluar ini tak terulang, terutama berhubungan dengan mekanisme penjadwalan wisuda. Sebelumnya pada awal Agustus lalu, viral keluarnya surat pernyataan yang dibuat UNY untuk para calon wisudawan agar tak mempersoalkan ijazah yang belum jadi saat wisuda.
UNY lantas mengklarifikasi, penyebab terlambat keluarnya ijazah karena berbagai hal. Kampus menyebut kendala itu mulai dari transisi kurikulum serta sinkronisasi data yang memicu terjadinya banyak antrean ijazah. Selain itu, persoalan di lingkup internal maupun pemrosesan di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) Kementerian Pendidikan Tinggi.
Pada akhir Agustus ini, UNY menggelar kembali prosesi wisuda untuk 5.320 mahasiswa. Jumlah wisudawan kali ini disebut sebagai yang terbanyak sepanjang sejarah kampus itu berdiri. Wisuda ini digelar selama tiga hari berturut-turut, mulai Selasa-Kamis 26 hingga 28 Agustus 2025.
Wisudawan itu terdiri dari jenjang sarjana terapan, sarjana, magister, hingga doktor. Dari total wisudawan, 135 berasal dari Program Doktor, 1.171 dari Program Magister, 3.386 dari Program Sarjana, dan 628 dari Program Sarjana Terapan.