
HARGA gabah kering panen atau gabah basah di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, melonjak menyentuh Rp7.000-Rp7.300 per kilogram (kg). Harga gabah itu melampaui harga pembelian pemerintah (HPP) yang dipatok Rp6.500 per kg.
Kondisi ini membuat harga beras ikut terkerek, apalagi hasil panen kurang optimal lantaran padi siap panen diserang hama tikus. Sudah begitu, faktor cuaca ditandai dengan hujan intensitas tinggi disertai angin membuat padi roboh dan rusak.
"Di Singosari sempat hujan es disertai angin berakibat panen biasanya 5 ton, kemarin dapat 3 ton di sawah seluas 7000 meter persegi," ucap Dodik Reza, petani di Dusun Kembang, Desa Purwoasri, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Selasa (26/8).
Selain itu, hama tikus dan burung ikut menyerang sawah. Karena itu, petani merasakan panen kali ini menurun, bisa dibilang gagal panen. Di sisi lain, permintaan gabah terus meningkat.
Akhirnya, para pedagang berebutan gabah hasil panen petani guna memenuhi kebutuhan beras di pasar. Alhasil, harga gabah dan beras pun melonjak. "Harga gabah kering sawah Rp7.000 sampai Rp7.300 per kg sesuai kualitas. Harga ini turun dari sebelumnya Rp7.500 per kg," ungkapnya.
Dodik merupakan petani penyewa lahan sampai 2 hektare selain memiliki penggilingan padi di Dusun Kembang, Desa Purwoasri, Kecamatan Singosari. Ia memproduksi beras merek kembang untuk melayani permintaan warga sekitar.
Menurut Dodik, panen padi dalam kondisi normal rata-rata 7 ton per ha. Tata niaga gabah di tingkat petani sekarang, lanjutnya, tidak berpatokan pada HET sesuai ketentuan. Petani biasa menjual gabah lebih mahal karena perolehan panen tidak bisa diprediksi akibat faktor hama dan cuaca.
Sedangkan harga beras, petani umumnya berpatokan pada dua kali dari harga gabah secara aktual saat panen. Bila harga gabah Rp7.000 per kg, harga beras Rp14.000 per kg. "Harga beras kembang kemasan 5 kg dijual Rp14.400 per kg. Adapun beras kemasan 25 kg Rp14.200 per kg," katanya.
Kondisi serupa juga dialami petani lainnya. Irfan, petani di Desa Tunjungtirto, Kecamatan Singosari, menyatakan harga gabah kering panen Rp700.000 per kuintal, ada yang menjual Rp680.000 per kuintal sesuai kualitas.
Kendati harga itu lebih rendah ketimbang di Dusun Kembang, akan tetapi harga tetap melampaui HET. "Beras medium Rp14.500 per kg di penggilingan, bila jual di toko Rp15.000 per kg," tegasnya.
Irfan mengungkapkan hasil panen akhir-akhir ini merosot karena terserang hama. Bahkan ada petani lain hanya memperoleh 2 kuintal gabah. "Panen terserang hama dan burung. Panen semestinya menghasilkan 4 ton, pas terserang hama tersisa 2,5 ton dari lahan seluas 6000 meter," pungkasnya.(E-2)