Turki, Iran, hingga Malaysia Kecam Rencana Israel Caplok Tepi Barat

Parlemen Israel Foto: Menahem Kahana / AFP

Sejumlah negara mengecam rencana Israel aneksasi Tepi Barat di Palestina. Beberapa di antaranya adalah Turki, Iran sampai Malaysia.

Indonesia juga mengeluarkan kecaman terhadap rencana yang didorong voting di parlemen Israel pada Rabu kemarin. Kemlu RI mengutuk keras langkah yang disebutnya sebagai tindakan unilateral.

“Langkah tersebut merupakan tindakan aneksasi yang melanggar prinsip fundamental untuk tidak memperoleh wilayah dengan cara kekerasan,” ujar Kemlu RI lewat unggahan X pada Kamis (24/7).

Kemlu Turki, sehari sebelum pernyataan RI, menegaskan rencana aneksasi Tepi Barat oleh Israel adalah tindakan tak sah dan provokatif.

“Upaya pemerintah (Benjamin) Netanyahu untuk bertahan hidup melalui kebijakan agresif dan tindakan ilegal menyebabkan krisis baru setiap hari dan menimbulkan ancaman serius terhadap ketertiban internasional dan keamanan regional,” kata Kemlu Turki.

Pada Jumat (26/7) waktu setempat, Kemlu Pakistan bersuara keras mengecam tindakan Israel terhadap Tepi Barat. Mereka menyebut Israel melanggar hukum internasional.

“Tindakan yang disengaja dan provokatif tersebut menyoroti upaya sistematis kekuatan pendudukan untuk melemahkan upaya perdamaian dan memperkuat pendudukan ilegalnya. Tindakan sepihak ini merupakan eskalasi berbahaya yang membahayakan stabilitas regional dan prospek penyelesaian yang adil dan langgeng," demikian pernyataan Kemlu Pakistan.

Sementara Iran dalam keterangan pers pada Kamis kemarin menyatakan, langkah Israel sebagai bukti sifat ekspansionis dan hegemonik rezim Zionis.

Adapun Pemerintah Malaysia menyebut jika Israel mencaplok Tepi Barat secara resmi, maka itu sama seperti provokasi dan pengabaian hak-hak rakyat Palestina.

“Jika hal ini dibiarkan terjadi, masyarakat internasional akan turut bertanggung jawab atas kejahatan perang paling serius abad ini yang dilakukan oleh rezim Zionis Israel terhadap rakyat Palestina,” jelas Pemerintah Malaysia.