
Astra terus meningkatkan pemanfaatan energi bersih pada operasional dan melanjutkan investasi strategis di sektor energi terbarukan. Hal ini merupakan bagian integral dari strategi Portfolio Roadmap yang terdapat dalam kerangka keberlanjutan Astra.
Potensi Energi Terbarukan untuk Bisnis Berkelanjutan Astra
Penerapan dan implementasi green energy memberikan peluang yang menjanjikan mengingat potensi dan sumber energi terbarukan yang besar dan bervariasi di Indonesia. Lantas bagaimana Astra melihat peluang ini?
Pada portofolio energi bersih, Astra terus melakukan peningkatan proyek dan investasi strategis di sektor energi baru terbarukan (EBT).
Melalui PT United Tractors Tbk (UT), Astra telah menyelesaikan akuisisi 20,2% saham PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD) senilai USD80,7 juta, yang memiliki proyek panas bumi yang beroperasi di Sumatra Selatan dengan kapasitas saat ini sebesar 2 x 49 MW. Dengan akuisisi ini, total kepemilikan langsung dan tidak langsung Astra di SERD menjadi 32,7%.
Selain itu, Astra juga telah memperluas proyek investasi energi bersih lainnya, yang mencakup proyek instalasi panel surya dengan kapasitas mencapai 18,4 MWp, minihidro dengan kapasitas 24,4 MW, serta waste-to-energy dengan kapasitas 40 MW.

Astra Memastikan Setiap Anak Usaha Terapkan Green Energy
Astra melalui Astra 2030 Sustainability Aspirations berkomitmen untuk mencapai beberapa target pada 2030 seperti menurunkan emisi gas rumah kaca Grup Astra Scope 1 dan 2 sebesar 30%, serta mencapai 50% bauran energi terbarukan untuk mendukung kegiatan operasional.
“Sebagai wujud komitmen Astra 2030 Sustainability Aspirations, Astra melaksanakan program Astra Green Energy (AGEn) yang mencakup sistem manajemen energi, konservasi energi, program efisiensi energi termasuk implementasi energy-efficient technology terbaru guna mengurangi emisi gas rumah kaca,” jelas Chief of Corporate Affairs Astra Boy Kelana Soebroto.
Untuk memastikan kompetensi yang berkelanjutan dalam penerapan green energy, Astra secara konsisten mengadakan pelatihan dan sertifikasi keahlian bidang Energy Management System (EMS) ISO 50001, yang mencakup penguatan kompetensi bagi manajer dan auditor energi.
Terkait penerapan green energy di operasional perusahaan, Astra senantiasa menyesuaikan peluang penerapan green energy dengan opportunity dari masing-masing lini bisnis.
Misalnya, pemanfaatan limbah perkebunan berupa biomassa seperti cangkang dan fiber kelapa sawit di PT Astra Agro Lestari Tbk, penggunaan biofuel B40 di PT Pamapersada Nusantara, pemasangan panel surya di sejumlah entitas Grup Astra, hingga pembelian Renewable Energy Certificate (REC) untuk menurunkan emisi sejalan dengan Astra 2030 Sustainability Aspirations.
Seluruh anak usaha juga didorong untuk melakukan audit energi guna merumuskan program energi efisiensi yang sesuai berdasarkan aktivitas bisnisnya, seperti eliminasi hingga efisiensi penggunaan bahan bakar dalam operasional perusahaan.
Upaya ini diwujudkan melalui optimalisasi peralatan proses seperti chiller dan kompressor, pemanfaatan teknologi inverter, penggunaan booster pump, pengaturan konsumsi listrik di bangunan gedung, IoT energy management, serta penggunaan energi terbarukan yang bersumber dari methane capture sebagai salah satu penerapan technology-based solution.
Pengembangan fuel efficient di Grup Astra juga dilakukan dengan penggunaan AI (Artificial Intelligence) yang diterapkan pada Dump Truck (DT) dan Heavy Duty Truck (HDT) di PT Pamapersada Nusantara.