Sejumlah santri beraktivitas di greenhouse hidroponik Pondok Pesantren Amanah Cendekia Depok
REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Di lahan seluas satu setengah hektare di pinggiran Kota Depok, aroma tanah basah bercampur wangi sayuran segar memenuhi udara. Barisan talang hidroponik berjajar rapi di bawah greenhouse, memantulkan cahaya pagi yang menembus plastik bening di atapnya.
Di tengah hamparan hijau itu, tampak pekerja sibuk merawat berbagai jenis sayuran hidroponik. Dari sinilah, sayur-sayuran segar itu akan menempuh perjalanan menuju supermarket atau pun layanan belanja online.
Pemandangan ini bukan sekadar aktivitas bercocok tanam biasa. Di baliknya, tersimpan gagasan besar yang dirintis Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah, KH Cholil Nafis. Kiai asal Madura ini menjadikan pesantrennya sebagai pusat kedaulatan pangan yang mandiri, produktif, dan bermanfaat bagi umat.
Pesantren Cendekia Amanah mulai dirintis Kiai Cholil sejak 2017 lalu. Awalnya, kegiatan mengaji di sini bersifat nonformal untuk warga sekitar. Dalam perkembangannya, santri pun mulai banyak yang tertarik untuk menimba ilmu di pesantren ini.
Pada 2019, Kiai Cholil pun mencoba pertanian hidroponik dan kemudian mendapat bantuan dari Menteri Pertanian, Amran Sulaiman. Namun, saat itu hanya pertanian terbuka, belum ada greenhouse.
"Saat itu kami diberi bantuan Rp 200 jutaan. Belum ada greenhouse-nya, hanya pertanian biasa 2019. Akhir bulan November sudah bisa dilakukan, tapi di alam terbuka," ujar Kiai Cholil dalam wawancara khusus bersama tim Republika.co.id, Rabu (30/7/2025).