Gubernur Bali Wayan Koster menyarankan desa-desa di Bali mengolah sampah organik sendiri dengan sistem teba modern apabila belum memiliki TPS-3R di tengah Penutupan TPA Suwung. Modal pembuatan teba modern ini sekitar Rp 1 juta.
TPS-3 R adalah tempat pengolahan sampah dengan prinsip reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang).
"(Bagi desa yang belum memiliki TPS3-3R) ada teba modern. Di sejumlah desa bisa dia bikin 1 teba modern cuma Rp 1 juta. Kalau memang mau, enggak ada susah," katanya di Kantor Gubernur Bali, Rabu (6/8).
Pihak desa bisa memanfaatkan dana desa, bantuan keuangan khusus (BKK) dari kabupaten ke desa dan pembagian pajak hotel dan restoran untuk membangun teba modern.
Masyarakat juga bisa membangun teba modern di rumah masing-masing. Sampah-sampah anorganik bisa dibuang ke TPS-3R. Bagi TPS-3R yang belum mampu mengelola sampah residu bisa bekerja sama dengan TPS-3R lain, yang sudah mampu mengelola sampah residu.
Hasil akhir pengelolaan sampah teba modern ini nantinya berupa pupuk kompos. Masyarakat bisa memanfaatkan pupuk ini untuk pertanian.
Menurutnya, sejumlah desa di Kabupaten Gianyar, Badung, dan Buleleng sudah menerapkan pengelolaan sampah dengan sistem teba modern ini.
"Kalau desa itu bisa, kenapa yang lain nggak bisa? Ini kan soal kemauan. Kalau nggak ada kemauan sampai ribuan tahun ke depan juga nggak akan selesai," ujar politikus PDIP ini.
Berdasarkan website Badan Usaha Desa Adat Canggu, teba adalah istilah dalam bahasa Bali yang merujuk pada halaman belakang rumah. Halaman belakang ini sering ditanami berbagai tumbuhan seperti pohon kelapa, nangka, pisang, dan lainnya. Masyarakat Bali biasanya suka mengumpulkan sampah mereka di teba.
Dalam perkembangan terbaru, teba modern digunakan sebagai tempat penampungan sampah organik, khususnya sampah daun dan sisa tanaman, yang nantinya akan diolah menjadi kompos alami.
Konsepnya menggunakan penampungan tembok beton sedalam 2 meter yang dilengkapi dengan tutup untuk memasukkan sampah.
Dua tembok beton tersebut diletakkan di dalam tanah dengan bagian bawah dibiarkan terbuka, bagian bawah atau tanah akan memiliki fungsi sebagai penyangga ekosistem organik membusuk. Satu teba modern tidak akan penuh dalam waktu delapan hingga sembilan bulan.