Tim Disaster Risk Reduction Center (DRRC) atau Pusat Pengurangan Risiko Bencana (PRRB) Universitas Indonesia (UI) terjun ke lapangan untuk memeriksa kondisi tumpahan minyak dari pipa milik PT Vale Indonesia Tbk di Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan. Tim DRRC UI memeriksa titik kebocoran pipa, dan menganalisis dampak lingkungan yang timbul sebagai bentuk mitigasi.
Berdasarkan keterangan yang dibagikan UI, fokus utama tim di lapangan adalah melakukan pencegahan dan penanggulangan dampak lingkungan tumpahan minyak.
"Aspek pencegahan kami lakukan melalui analisis lengkap potensi bahaya dari segi kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (K3L) pengoperasian pemindahan BBM melalui pipa dalam tanah," demikian keterangan dari UI dikutip Rabu (27/8).
"Potensi bahaya dan aspek K3L tersebut telah diterapkan pipeline risk management untuk memastikan keselamatan pengoperasian pipa dan mencegah risiko kebocoran," sambungnya.
Dari sisi aspek penanggulangan, telah dilakukan pendekatan berbasis komunitas dengan mengedepankan sinergi dan koordinasi antar pemangku kepentingan yang terdiri dari aspek masyarakat, perusahaan, pihak berwajib dan pemerintah daerah untuk membantu mengawasi, melaporkan, menangani dan memulihkan tumpahan minyak yang ada di lingkungan.
Sinergi dan koordinasi itu diwujudkan dalam bentuk pembentukan tim terpadu dan pembukaan Pusat Pengaduan dan Informasi yang diorganisasi oleh PT Vale Indonesia Tbk.
Adapun tim terpadu tersebut terdiri dari unsur Masyarakat, Pemerintah Kabupaten, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, aparat Kepolisian dan TNI.
Secara paralel, tim DRRC UI juga telah menanggulangi kebocoran minyak, mencegah perluasan kebocoran dan melakukan pemulihan kerusakan.
Terkait penyebab kebocoran hingga saat ini masih dalam studi dan investigasi lebih lanjut dengan terus mengkaji faktor alam yang diduga kuat serta menjadi penyebab kebocoran pipa yang menyebabkan tumpahan minyak.
Dugaan awal tersebut didasarkan pada hasil temuan studi awal (preliminary study) tim DRRC UI terhadap titik kerusakan pipa yang menunjukkan faktor tekanan eksternal atau external stress berupa bending yang dapat disebabkan karena faktor endogen seperti pergerakan tanah, pergeseran lempeng dan atau gempa bumi.
"Investigasi secara menyeluruh untuk mengetahui akar permasalahan saat ini terus dilakukan sehingga menjadi peluang pembelajaran untuk mencegah kejadian serupa agar tidak berulang kembali di masa datang," demikian keterangan UI.
Nantinya, DRRC UI akan memberikan masukan berbasis sains dan best practices sesuai standar nasional dan internasional, agar dampak tumpahan minyak tidak meluas menggunakan pendekatan pencegahan dan penanggulangan keadaan darurat disertai upaya pemulihan lingkungan.