
Hakuhodo International Indonesia menyabet penghargaan tertinggi Grand Prix di ajang Asia Pacific Tambuli Awards 2025 untuk campaign Telkomsel berjudul ‘The Most Important Unimportant Call’. Hakuhodo juga memboyong tiga penghargaan lain atas sejumlah hasil karya yang mengangkat ide berbasis tujuan dan kemampuan bercerita (storytelling) yang kuat.
Agensi periklanan ini juga dinobatkan sebagai finalis Agency of the Year, untuk komitmennya terhadap karya yang menginspirasi, menyentuh, dan memberikan dampak jangka panjang.
Dari campaign ini, Telkomsel berupaya menjembatani jarak emosional antara ayah dan anak-anak mereka yang telah dewasa. Hakuhodo dan Telkomsel berkolaborasi memanfaatkan teknologi suara berbasis AI untuk menyampaikan pesan kuat: tiada teknologi, bahkan AI sekalipun, yang dapat menggantikan pentingnya menjalin koneksi dengan orang-orang tercinta.

"Memenangkan Grand Prix di Tambuli merupakan momen yang membanggakan bagi Telkomsel. ‘The Most Important Unimportant Call’ bukan sekadar kampanye—ini adalah cerminan dari keyakinan kami bahwa teknologi seharusnya melayani tujuan manusia," ujar Abdullah Fahmi, VP Brand & Marketing Communications, Telkomsel.
"Melalui kolaborasi bersama Hakuhodo International Indonesia, kami menunjukkan bahwa panggilan sederhana kepada orang tua mungkin terlihat sederhana — tetapi di saat itu, Anda sedang menciptakan koneksi yang dalam dan tak tergantikan. Koneksi yang tidak bisa direplikasi oleh AI, seberapa pun canggihnya. Penghargaan ini memberi apresiasi pada kisah yang sangat bermakna, kisah yang berakar pada empati, budaya, dan inklusi."
Asia Pacific Tambuli Awards 2025 menampilkan karya-karya yang bukan hanya berbentuk produk atau layanan saja melainkan mereka yang memiliki nilai lebih. Lebih jauh, penghargaan ini jadi pengingat bahwa kreativitas yang berpijak pada tujuan, memiliki kekuatan untuk menyentuh hati, mengubah cara berpikir, dan membawa dampak nyata dalam kehidupan banyak orang.
"Dengan menempatkan nilai kemanusiaan di jantung inovasi, kami terus berkomitmen untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaya saing tinggi untuk membuat hari ini menjadi lebih baik dan menciptakan masa depan yang gemilang,” ujar Saki H Bramono, VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel.
Hakuhodo Internasional Indonesia juga menyabet penghargaan lain. Dalam ajang yang sama, campaign 'Supermom' mendapatkan penghargaan Silver dalam kategori Tambuli Origin – Video Screen, atas penyajian kisah emosional sekaligus humoris tentang seorang ibu Indonesia yang menjalani keseharian penuh tantangan.
Satu entri lainnya dari campaign yang sama, berjudul “Supercrazy Superstitious”, meraih penghargaan Bronze dalam kategori Tambuli Origin – Integrated Media, yang merayakan kekayaan budaya dan nilai-nilai turun-temurun di rumah tangga Indonesia.
Campaign Telkomsel lainnya bertajuk “Switch to Sign”memperoleh Bronze dalam kategori Advocacy – Integrated Media atas pesannya yang inklusif dalam mendorong aksesibilitas bahasa isyarat melalui komunikasi digital.

"Kami di Hakuhodo International Indonesia merasa sangat terhormat dapat bekerja bersama klien-klien yang percaya pada karya yang membawa transformasi bermakna bagi masyarakat. Sebagai perusahaan dengan nilai Seikatsusha Value Design, misi kami adalah tumbuh bersama masyarakat Indonesia—berdampingan dengan klien dan tim kami," ujar Devi Attamimi, Group CEO Hakuhodo International Indonesia.
Asia Pacific Tambuli Awards merupakan ajang internasional bergengsi yang digagas oleh University of Asia and the Pacific dan diselenggarakan setiap tahun di Manila. Program ini memiliki fokus unik pada brand-brand yang mengedepankan nilai kemanusiaan, dengan mengintegrasikan tujuan mulia dan kinerja bisnis secara berkelanjutan.
Asia Pacific Tambuli Award tidak hanya merayakan kreativitas, tetapi juga menghargai karya yang memberikan resonansi sosial, emosional, dan etis secara mendalam. Acara penghargaan yang digelar pada Selasa, 3 Juni 2025 ini mempertemukan para pemasar dan agensi paling visioner dari kawasan Asia Pasifik.
Dengan setiap ide yang berakar pada empati dan kebenaran budaya, karya-karya dari kawasan termasuk dari Indonesia yang dibawa ke Manila ini, membuktikan bahwa kreativitas tidak sekadar mengikuti tren namun menciptakannya, dan menginspirasi perubahan nyata serta koneksi kemanusiaan yang lebih dalam di seluruh dunia.