Taman Harmoni telah dibuka kembali untuk umum. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, taman yang terletak di kawasan Keputih Tegal Timur, Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo itu, memiliki konsep berbeda dari sebelumnya. Tema yang diusung taman ini adalah “Harmony of The World” yakni sesuai dengan visi Kota Surabaya yaitu “Transformasi Menuju Kota Dunia yang Maju, Humanis, dan Berkelanjutan”.
“Seperti yang selalu saya katakan, bahwa Humanis dan Berkelanjutan itu penting. Kalau kita menjadi kota yang maju, tanpa jiwa yang humanis itu maka akan sia-sia, karena humanis itu memiliki hubungan satu sama dengan lainnya dan ini dibuktikan (di Taman Harmoni),” kata Eri.
Eri menyampaikan, taman ini tidak dibangun hanya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kota (Pemkot) saja. Akan tetapi, Pemkot Surabaya turut menggandeng sejumlah stakeholder untuk pengembangan taman tersebut.
Eri menerangkan, di Taman Harmoni ada berbagai fasilitas yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Mulai dari zona bermain anak, zona edukasi satwa, ada pula area outbound untuk anak-anak.
Di zona taman bermain atau playground dibagi berdasarkan usia, yakni untuk usia 5 tahun ke atas dan 5 tahun ke bawah. Di zona ini, dilengkapi fasilitas edukasi satwa seperti kelinci, ayam kate, dan kuda poni. Di tempat ini anak-anak dapat berinteraksi secara langsung dengan hewan.
Di zona rekreasi dan edukasi, pemkot menyediakan fasilitas seperti flying fox, menunggang kuda dan sebagainya. Di zona lalu lintas, dijadikan tempat untuk sarana edukasi tentang rambu-rambu lalu lintas yang dilengkapi dengan ATV dan sepeda motor mini. Tidak hanya itu, di sisi utara Taman Harmoni juga ada fasilitas kuliner “Pasar Ngisor Pring (Sorpring)”. Di lokasi ini pengunjung dapat menikmati berbagai jenis sajian kuliner jadul hingga kekinian di bawah rindangnya hutan bambu.
Eri mengimbau kepada masyarakat yang akan berkunjung ke Taman Harmoni untuk tidak membawa makanan dan minuman dari luar. Pengunjung hanya diperbolehkan membawa tikar dan membeli makanan dari tenant atau UMKM yang tersedia di dalam Pasar Sorpring, Taman Harmoni.
Sebab nantinya Pemkot Surabaya akan menentukan biaya tiket masuk ke Taman Harmoni. Rencananya, biaya tiket masuk ke Taman Harmoni antara Rp15 ribu sampai Rp20 ribu per orang. Jika berbayar, konsepnya adalah membeli voucher kemudian dapat ditukarkan untuk membeli makanan atau menyewa tikar dari UMKM yang berada di Taman Harmoni.
“Jadi itu nanti untuk UMKM. Ketika membayar akan mendapatkan voucher itu (ditukarkan) bisa membeli makanan dan minuman untuk membantu UMKM yang ada di sini,” jelas Eri.
Eri menambahkan, taman dengan luas sekitar 8 hektare ini akan terus dikembangkan ke depannya. Pemkot Surabaya akan menyiapkan sejumlah fasilitas lain untuk memudahkan akses wisatawan berkunjung ke Taman Harmoni. Di tahun depan, lanjut Eri, pemkot akan menyiapkan sarana transportasinya hingga melebarkan akses jalan menuju ke Taman Harmoni.
“Ketika ada tempat wisata dan wisatawan yang hadir, maka pemerintah harus hadir. Mulai menyiapkan transportasi hingga jalannya, di 2026 nanti insyaallah dari MERR sampai ke Taman Harmoni ini ada jalan kembar, kita besarkan jalannya,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dedik Irianto mengatakan, Taman Harmoni tidak hanya sebagai sarana taman akan tetapi juga sebagai sarana edukasi dan wisata. Dedik menyebutkan, pembangunan atau revitalisasi Taman Harmoni tidak hanya untuk menarik kunjungan wisatawan lokal, akan tetapi juga wisatawan mancanegara ke depannya.
“Bahkan, kemarin sempat ada kunjungan rombongan dari Malaysia. Setelah melihat dari Youtube, mereka berkunjung ke sini meskipun saat itu masih dalam proses pembangunan,” kata Dedik.
Dedik menyampaikan, tema “Harmony of The World” yang diusung kali ini adalah menyatukan berbagai tempat ikonik di dunia dalam satu tempat, mulai dari Asia, Eropa, Australia, Amerika, hingga Antartika.
“Di T...