Serangan Israel di Jalur Gaza menewaskan sedikitnya 95 warga Palestina dan melukai lebih dari 440 lainnya dalam 24 jam terakhir menurut data Kementerian Kesehatan Gaza pada Rabu (4/6).
Serangan mematikan terjadi semalam di Khan Younis, Gaza selatan. Sebuah sekolah yang dijadikan tempat pengungsian diserang dari udara, menewaskan sedikitnya 18 orang.
Mayoritas korban adalah keluarga-keluarga yang sebelumnya sudah terusir dari bagian timur kota itu. Kota Gaza, Jabalia, dan Nuseirat juga melaporkan korban jiwa dalam jumlah signifikan.
Di barat daya Kota Gaza, sebuah serangan pesawat nirawak menewaskan seorang pria dan dua anaknya saat mereka keluar dari rumah perlindungan. Dua orang lainnya tewas di Jabalia dalam serangan serupa.
Rumah sakit di Gaza kini menghadapi tekanan berat. Korban terus berdatangan. Banyak yang harus menunggu berjam-jam untuk ditangani.
Sementara itu, militer Israel memperingatkan warga untuk menjauhi jalur menuju pusat distribusi bantuan yang dikelola Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) — proyek yang didukung AS dan menjadi kontroversi karena dianggap tidak netral.
Akses ke pusat bantuan itu ditutup penuh selama satu hari untuk “renovasi dan peningkatan efisiensi”.
GHF mulai beroperasi sejak minggu lalu. Hari ini lokasi distribusi bantuan kemanusiaan itu ditutup sementara usai 27 warga Palestina tewas ditembaki tentara Israel dekat titik tersebut.
“Jalan menuju pusat distribusi bantuan merupakan zona pertempuran,” kata militer Israel.
Baik GHF dan Israel membantah bahwa militer Israel menembak warga sipil yang berbondong-bondong mengambil paket bantuan di pusat distribusi bantuan. Militer Israel bahkan menyebut insiden itu tengah diselidiki.
Perang yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan sedikitnya 54.607 warga Palestina dan melukai 125.341 orang, menurut otoritas kesehatan Gaza.