Pratiwi mengungkapkan bahwa kehadiran Sumanto di film itu merupakan kejutan yang disiapkan untuk para penonton Labinak.
"Pak Sumanto untuk di filmnya ini sendiri, selain beliau bekerja sama pada saat kami melakukan riset untuk skripnya, untuk di film ini sendiri kami hanya ingin memberikan kejutan aja sih kepada penonton gitu," kata Pratiwi ditemui di Purwokerto, Jawa Tengah, belum lama ini.
Sebagai bahan riset, Pratiwi mengaku sempat menggali informasi dari Sumanto. Kendati demikian, proses tersebut dilaksanakan dengan hati-hati.
Pratiwi mengatakan bahwa pihaknya sangat mematuhi arahan dari yayasan yang menaungi Sumanto saat ini. Termasuk untuk menghindari sejumlah kata-kata yang tidak diperkenankan untuk disampaikan kepada Sumanto.
"Kami berinteraksi hanya sebatas kami mengorek informasi dari beliau," kata Pratiwi.
"Dan kami melihat bahwa transformasi beliau sebelumnya melalui kasus itu dan sekarang beliau sudah menjadi pribadi yang jauh lebih baik itu menjadi motivasi kami sih," tambahnya.
Proses riset film tersebut terbilang menantang. Meski agak kesulitan, Pratiwi mengatakan bahwa perbincangannya dengan Sumanto memengaruhi pengembangan cerita di film itu.
"Paling keterbatasan komunikasi ya, kita memang harus sabar berkomunikasi dengan beliau. Tapi beliau secara pribadi itu sangat suportif, dan beliau sangat terbuka terhadap pertanyaan-pertanyaan sederhana," tukasnya.
Lewat kemunculan Sumanto di film itu, Pratiwi berharap penonton bisa menangkap perspektif baru. Bagaimana Sumanto sudah berusaha melewati masa-masa kelam dalam hidupnya
"Jadi beliau bukan lagi sebagai seseorang yang memiliki kisah masa lalu yang kelam, tapi kita sekarang sudah bisa melihat beliau sebagai orang yang berkontribusi juga terhadap media hiburan di Indonesia," ujarnya.
Film Labinak: Mereka Ada Di Sini yang disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis saat ini sedang tayang di bioskop.
Film ini menceritakan kisah Najwa (Raihaanun), seorang guru honorer yang mengungkap kengerian tersembunyi di balik yayasan pendidikan yang mengusung sekte Bhairawa dengan praktik kanibal menyeramkan.
Film ini dibintangi oleh Raihaanun, Arifin Putra, Nayla D. Purnama, Giulio Parengkuan, Arifin Putra, Aimee Saras, Jenny Zhang, dan Ivanka Suwandi.