Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Duta Besar Australia, Roderick Brazier.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengusulkan agar Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) dapat dijadikan sebagai lokasi transit penerbangan dari Australia. Usulan ini disampaikan saat menerima kunjungan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Roderick Brazier, sekaligus dalam rangka memperkuat hubungan bilateral dan mendorong peningkatan sektor pariwisata serta pendidikan.
"Bapak Gubernur mengusulkan agar bisa diatur kerja sama terkait penerbangan dari Australia. Harapannya, penerbangan jarak jauh dari Australia bisa transit di YIA. Tentu hal ini untuk mendorong semakin banyak warga Australia bisa sampai di DIY," kata Plt. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DIY, Imam Pratanadi saat menyampaikan hasil pertemuan kepada wartawan, Selasa (12/8/2025).
Menurut Imam, dari lebih dari satu juta warga Australia yang berwisata ke Indonesia setiap tahunnya, tidak sampai 10.000 di antaranya yang datang ke DIY. Karena itu, peluang menjadikan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) sebagai lokasi transit penerbangan dari Australia dinilai strategis. Skema transit di YIA ini diyakini akan mendongkrak jumlah kunjungan dari negara tersebut meningkat signifikan.
"Usulan Ngarsa Dalem ini disambut baik oleh Duta Besar Rod. Namun memang upaya ini tidak mudah, karena tentu harus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan RI sebagai penentu kebijakan. Tapi kalau usulan ini terlaksana, kami sangat yakin bisa mendongkrak jumlah wisatawan asal Australia," ucapnya.
Selain pariwisata, Gubernur DIY juga menyoroti potensi kerja sama lain, yakni di bidang pendidikan dan teknologi. Imam menyampaikan DIY membuka peluang kolaborasi dalam bentuk program pelatihan, beasiswa, hingga pengembangan teknologi bersama institusi pendidikan dari Australia.
"Beliau (Duta Besar Australia -Red) juga mengungkapkan kekagumannya terhadap budaya yang betul-betul dilestarikan di Yogyakarta, khususnya soal penggunaan bahasa Jawa di bandara. Beliau pun menegaskan komitmen pihak Australia untuk terus mengembangkan kerja sama dengan Indonesia, termasuk DIY ke depannya," ungkapnya.