Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin, mengatakan JN tak hanya memperlancar arus distribusi barang antarpulau, tetapi juga menjadi motor baru pertumbuhan pendapatan perseroan di luar sektor angkutan penumpang.
“Kontribusi Jembatan Nusantara semakin memperkuat posisi ASDP sebagai perusahaan transportasi terintegrasi. Layanan logistik terbukti menjadi salah satu sumber pendapatan yang terus bertumbuh dan menjadi growth engine perusahaan di masa depan,” ujar Shelvy dalam keterangannya, Kamis (28/8).
Dari total kendaraan yang diangkut, 805.501 unit merupakan kendaraan roda dua, 173.714 unit mobil penumpang, dan 405.333 unit kendaraan barang yang menjadi tulang punggung distribusi logistik nasional. Saat ini, JN mengoperasikan 53 kapal untuk melayani 19 lintasan aktif, terdiri dari 18 lintasan short distance ferry (SDF) dan 1 lintasan long distance ferry (LDF).
Lintasan LDF Balikpapan (Kalimantan Timur) – Parepare (Sulawesi Selatan) menjadi jalur vital yang menghubungkan kawasan Indonesia Tengah dan Timur. Rute sejauh 250 mil laut dengan waktu tempuh sekitar 22 jam ini berperan besar menopang arus logistik dan mobilitas penumpang.
Sepanjang 2024, lintasan ini telah melayani 38.883 penumpang dan 10.124 unit kendaraan. Tren positif berlanjut di semester I 2025 dengan 29.235 penumpang dan 7.569 unit kendaraan yang terdiri dari kendaraan pribadi, golongan II, dan truk logistik. Permintaan terus meningkat, mencerminkan peran strategis layanan LDF dalam memperkuat rantai pasok dan perdagangan nasional.