Buat sebagian orang, makan sayuran terasa membosankan dan kurang lezat. Padahal, sayuran punya manfaat besar bagi kesehatan tubuh, termasuk menjaga kesehatan usus. Sebuah studi terbaru menemukan bahwa rutin makan sayuran silangan, seperti brokoli dan kale, dapat membantu menurunkan risiko kanker usus besar.
Dilansir website Ayo Sehat milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kanker usus besar merupakan kondisi ketika sel-sel di usus besar tumbuh tanpa kendali dan membentuk tumor ganas. Penyebab penyakit ini beragam, salah satunya lewat kebiasaan hidup tidak sehat, seperti sering mengonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah serat.
Salah satu langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan tinggi serat, rendah lemak, serta memperbanyak asupan sayuran. Studi yang diterbitkan dalam jurnal BMC Gastroenterology (2025) menemukan bahwa kebiasaan mengonsumsi sayuran silangan dapat menurunkan risiko kanker usus besar.
Penelitian tersebut menganalisis data dari 17 studi dengan 97.000 partisipan. Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa mengonsumsi sayuran silangan 20–40 gram per hari dapat menurunkan risiko kanker usus besar hingga 20 persen dibandingkan dengan mereka yang jarang mengonsumsinya.
Lewat studi ini, rutin mengonsumsi sekitar 20 gram sayuran silangan ditemukan dapat memberikan perlindungan terbesar bagi usus. Sementara itu, efek perlindungannya cenderung stabil pada konsumsi 40–60 gram per hari.
Menurut ahli gizi Monique Richard yang tidak terlibat langsung dalam studi tersebut, sayuran silangan seperti kale, kubis, dan brokoli mengandung senyawa glukosinolat. Senyawa ini dapat berperan melindungi sel tubuh dari kanker.
“Kami telah mengamati dalam penelitian manfaat senyawa yang terdapat pada sayuran silangan, seperti glukosinolat, yang sering dikaitkan dengan kemampuannya melindungi sel dari kanker, stres oksidatif, racun, dan radikal bebas. Selain itu, sayuran ini juga merupakan sumber kaya vitamin C, mineral, flavonoid, karotenoid, serta fitokimia,” jelas Monique.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa sayuran silangan tinggi akan serat. Kandungan serat, baik larut maupun tidak larut, dapat mendukung fungsi pencernaan secara keseluruhan. Serat ini membantu usus tetap aktif bekerja dan menjaga lapisan usus agar tetap sehat.
“Kandungan serat larut maupun tidak larut juga memberi asupan bagi mikrobiota di usus, serta membantu menjaga lapisan usus tetap sehat dan berfungsi optimal dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri,” tambah Monique.
Tips Menambahkan Sayuran Silangan ke Dalam Pola Makan
Meski menyehatkan, menambahkan sayuran silangan ke menu sehari-hari bukan hal yang mudah. Sebagian orang masih kurang menyukai rasa dan aromanya. Untuk itu, Monique membagikan beberapa tips yang bisa dicoba.
Pertama, ia menyarankan agar memulai dari porsi kecil terlebih dahulu. Misalnya, tambahkan dua porsi sayuran silangan per hari seperti salad kubis saat makan siang dan setengah porsi brokoli rebus untuk makan malam.
Selain itu, sayuran silangan juga bisa diolah ke dalam berbagai menu. Kale mentah bisa dicampur ke dalam smoothie, sementara kubis parut bisa ditambahkan ke salad atau dijadikan pelengkap lauk seperti ikan, tahu, dan tempe.