Shengjia Zhao, salah satu pencipta ChatGPT, dilaporkan mau mengundurkan diri dari Meta. Padahal ia merupakan salah satu rekrutan anyar CEO Meta, Mark Zuckerberg, yang baru bergabung pada Juli 2025 untuk mengepalai para peneliti dan riset kecerdasan buatan (AI) di Meta Superintelligence Labs (MSL)
Meta merekrut sejumlah talenta kelas dunia untuk memperkuat MSL, divisi yang baru dibentuk untuk menantang dominasi Open AI dan Google di bidang kecerdasan buatan. Namun, beberapa di antaranya sudah meminta atau bahkan cabut dari tim meski baru bergabung.
Menurut Financial Times (FT) yang dikutip kumparan pada Senin (1/9), ada enam otak jenius dalam bidang AI yang meninggalkan divisi MSL. Pertama, ada mantan peneliti OpenAI, Avi Verma. Ia disebut telah mengikuti semua sesi pengenalan perusahaan, tapi sosoknya tak pernah muncul pada hari pertama setelah sesi orientasi itu.
Mantan ilmuwan machine learning Tesla, Ethan Knight, juga tidak bertahan lama di divisi MSL kebanggaan CEO Meta, Mark Zuckerberg. Ia keluar beberapa minggu setelah bergabung.
Wajah lama di Meta pun turut meninggalkan divisi itu. Pertama, ada periset Rishabh Agarwal yang mengumumkan pengundurannya melalui unggahan di media sosial X miliknya, usai 5 bulan bekerja di sana. Lalu, peneliti generative AI, Chaya Nayak dan Loredana Crisan yang masing-masing telah bekerja selama 9 dan 10 tahun.
Menariknya, ada satu nama besar yang juga memilih meninggalkan mimpi Zuckerberg untuk mendominasi pasar AI. Dia adalah Shengjia Zhao, yang baru direkrut pada Juli 2025 lalu untuk menjabat sebagai Chief Scientist MSL.
Zhao tak sampai seminggu bergabung dengan Meta dan sudah meminta meninggalkan perusahaan itu. Bahkan, sosoknya disebut telah menandatangani keperluan administrasi untuk kembali ke perusahaan lamanya OpenAI.
Para ilmuwan ini dilaporkan tidak senang dengan kepemimpinan Alexandr Wang, mantan CEO Scale AI, karena dinilai tidak memiliki pengalaman memimpin tim di perusahaan besar. Wang sendiri dipercaya Zuckerberg untuk menjabat sebagai Chief AI Officer Meta.
Mereka juga mengaku merasa frustrasi dengan birokrasi dan persaingan internal untuk sumber daya seperti daya komputasi dalam Meta.
Sebelumnya, demi menguasai pasar AI, Zuckerberg sampai turun langsung dalam proses rekrutmen orang-orang cerdas dalam bidang itu.
Ia bahkan mengirim email pribadi kepada para kandidat dan mengundang mereka ke vila pribadinya di Danau Tahoe. Kabarnya, Meta menawarkan paket kompensasi bernilai fantastis, mencapai delapan hingga sembilan digit, dan sejumlah tunjangan besar lainnya.
Zhao sendiri sebelumnya direkrut bersama tiga ilmuwan ternama dari OpenAI, yakni Jiahui Yu, Shuchao Bi, dan Hongyu Ren. Selain itu, Meta juga merekrut Trapit Bansal, yang pernah bekerja sama dengan Zhao dalam pengembangan model reasoning AI, serta sejumlah peneliti dari kantor OpenAI di Zurich, Swiss.