Stok Beras di Ritel Seret, Satgas Pangan Polri Akui Produsen Ketakutan

7 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri mengakui stok beras premium di sejumlah gerai ritel modern semakin menipis. Ketua Satgas Pangan Polri Helfi Assegaf menuturkan, kondisi ini bukan lantaran peritel menarik pasokan, melainkan karena produsen enggan memasok ulang beras ke ritel. Alasannya, para produsen khawatir berurusan dengan hukum.

"Bahwa ada penurunan stok yang tersedia di ritel modern. Memang ada penurunan (stok beras), otomatis. Karena informasinya mereka melakukan penarikan. Bukan penarikan, tetapi menghabiskan stok yang ada di ritel dan tidak mengisi kembali," kata Helfi dalam Diskusi Publik bertajuk Perberasan Nasional di Kantor Ombudsman RI, Jakarta, Selasa (26/8/2025).

Helfi mengungkapkan, dari hasil penelusuran Satgas Pangan Polri, sejumlah produsen beras mengaku takut memasok kembali ke ritel.

"Apa masalahnya (produsen tidak mengisi stok beras di ritel modern), kami dalami kembali. Kenapa tidak kamu mengisi (stok beras)? Mereka bilang 'Kami takut, Pak, nanti ditangkap'. Kalau kamu uji lab, sesuai komposisinya kenapa takut?" ungkapnya.

Dia menilai, produsen seharusnya tidak perlu khawatir bila produk yang dipasarkan sudah sesuai label dan standar mutu yang berlaku.

"Saya kira kalau kalian sesuai dengan apa yang kamu tempel di label, ya nggak ada masalah. Perizinanmu ada, semuanya ada. Terus apa masalahnya? Karena kalian takut sendiri menjual yang tidak sesuai komposisi," ucap dia.

Sementara itu, Helfi mengaku sudah menyampaikan kepada para produsen, bilamana mereka tidak ingin menjual beras premium dalam bentuk kemasan, maka bisa dijual atau menyalurkannya dalam bentuk curah.

"Kalau memang tidak mau dijual kemasan, ya harus ada labelnya, ya silahkan dijual curah. Dijual curah nggak ada masalah, walaupun tetap diatur untuk standarnya. Dan itu sudah kita sampaikan ke para produsen," katanya.

Satgas Pangan, lanjutnya, baru akan mengambil langkah hukum bagi produsen yang terbukti berulang kali melanggar aturan mutu dan kualitas beras.

"Kami sudah sampaikan supaya rekan-rekan produsen, distributor bisa menjual beras yang memang sesuai standar komposisi yang tertera di label. Artinya mereka menjual dengan komposisi yang dia mau, dengan harga yang sudah diatur ya harusnya isinya juga sesuai. Jadi tidak seperti yang kita temukan di lapangan, semua tidak sesuai," bebernya.

Upaya ini, menurut Helfi, dilakukan untuk menertibkan pasar agar tak lagi beredar beras premium maupun medium yang kualitasnya tidak sesuai label. Ia juga menegaskan Satgas Pangan telah mengembalikan sejumlah barang sitaan, seperti mesin dan alat produksi, agar produsen tetap bisa berpoduksi.

"Kami segel awalnya (barang sitaan), tapi kita menjaga, masih menjaga, memperhatikan, memikirkan produksi supaya tetap stabil, tetap stabil stok kita. Nah mereka berproduksi, sampai dengan hari ini masih ada yang berproduksi," terang dia.

Kendati demikian, Helfi menyebut masih ada produsen yang berhenti beroperasi, karena ternyata tidak memiliki fasilitas laboratorium untuk memastikan kualitas beras.

"Namun ada yang memang tidak berproduksi. Kenapa? Karena mereka tidak punya lab. Mereka menjual kemasan tapi tidak punya lab. Artinya, beras yang diproduksi ya udah asal jadinya berapa, yang penting dijual premium. Kualitasnya belum bisa diverifikasi. Kualitasnya tidak pernah mereka lakukan pengujian lab sejak berdiri perusahaan itu," ungkapnya.

Ia menegaskan, praktik tersebut jelas menyalahi aturan, sebab produsen sama sekali tidak pernah menguji kualitas beras yang dipasarkan.

"Mereka tidak pernah melakukan uji lab.Apalagi ada labnya di perusahaan itu. Tidak ada. Menguji saja belum pernah. Jadi pokoknya giling, selesai, jadi beras, langsung kemas premium, jual. Harga tinggi. Itu yang terjadi. Jadi macam-macam sekali yang dilakukan para produsen ini," beber dia.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Produsen Beras Tiba-Tiba Minta Ritel Turunkan Harga Rp 1.000, Ada Apa?

Read Entire Article