
Demo sopir truk di Ring Road Kota Solo, Kamis (19/6), berbuntut panjang. Awalnya, para sopir tersebut berdemo atas kebijakan Over-Dimension and Over-Load (ODOL).
Para pendemo pun menutup jalan hingga membuat kemacetan panjang. Saat itu terjadi, ada ambulans yang terpaksa menerobos kerumunan massa.
Sopir ambulans, Ali, mengatakan ia hendak menjemput dua pasien di RS Dr Oen Solo untuk kembali ke Sragen.
"Di tengah perjalanan, banyak orang dan truk memblokade jalan. Karena terburu-buru hendak menjemput pasien, saya mencoba terus masuk ke keramaian dengan mengaktifkan sirine darurat sebagai tanda untuk meminta jalan," kata Ali.
Spion Ambulans Dirusak
Di tengah ambulans menerobos kerumunan tersebut, ada seorang menggedor-gedor ambulans dan melihat bahwa ambulans kosong.
Tak lama kemudian, ambulans dirusak, dipatahkan spionnya oleh orang-orang yang telah berkumpul di sekitar ambulans. Bodi ambulans pun baret.
"Saya sempat tidak terima dan cekcok dengan orang-orang yang merusak itu. Karena ada pihak berwajib yang meminta saya untuk tetap di dalam sambil membukakan jalan untuk saya bisa jalan lagi," kata dia.
Sopir-sopir Ambulans Datang

Kejadian ambulans dirusak itu viral, membuat massa yang terdiri dari sopir-sopir ambulans dari beragam komunitas ambulans yang ada di Solo mendatangi lokasi kejadian di SPBU Plesungan, Gondangrejo, Karanganyar, untuk mencari pelaku perusakan.
Polisi berjaga di lokasi mencoba menenangkan kedua belah pihak agar tidak meluas terjadinya gesekan.
Berujung Damai
Polisi pun memediasi massa sopir ambulans dengan massa sopir truk. Kasi Humas Polres Karanganyar, AKP Mulyanto, mengatakan mediasi tersebut berlangsung antara pukul 18.15 WIB sampai pukul 20.15 WIB di Ruang Yanmin Sat Intelkam Polres Karanganyar
"Pihak sopir truk bersedia untuk mengganti rugi kerusakan mobil ambulans dan membuat video klarifikasi permintaan maaf yang ditujukan untuk keluarga korban dan kepada Forum Ambulance Sukoharjo Bersatu," ujar Mulyanto, Jumat (20/6).
Koordinator ambulans Karanganyar, Juniardi Setiawan, mengatakan mediasi kemarin berlangsung aman dan damai.
Dari pertemuan dengan sopir truk, tercapailah kata sepakat untuk memberikan permohonan maaf kepada ambulans di media sosial dan siap memberikan ganti rugi kerusakan.
"Kami sesalkan kejadian ini. Persoalan telah selesai dan pelaku menyepakati mengganti kerusakan," ujarnya.