Ketika Khalifah Umar Memecat Khalid bin Walid

1 hour ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sejarah Islam, khalifah Umar bin Khattab pernah memecat panglima perang umat Islam yang dijuluki Nabi Muhammad SAW sebagai “Pedang Allah.” Sosok yang dimaksud ialah Khalid bin Walid.

Padahal, Khalid adalah seorang panglima perang yang brilian. Ia bahkan tidak pernah terkalahkan di setiap pertempuran yang dipimpinnya. Berbagai jihad yang dilakukannya pun turut memuluskan jalan bagi ekspansi daulah Islam, termasuk pada era kekhalifahan Umar bin Khattab.

Lantas, mengapa Khalifah Umar memecat sang "Pedang Allah" itu?

Dalam buku Kuliah Tauhid karya Imaduddin Abdulrahim, dijelaskan bahwa pada saat Khalid bin Walid sedang menyusun strategi untuk mengempur Byzantium atau Romawi Timur, datanglah surat perintah kepadanya. Isi surat itu adalah instruksi Umar bin Khattab agar Khalid menyerahkan jabatannya kepada Abdullah bin Ubaid.

Namun, Khalid yang sedang memimpin rapat tidak langsung membacakan surat perintah dari Khalifah Umar itu. Sebab, dirinya memperhitungkan, apabila menyerahkan jabatan tersebut saat rapat untuk penentuan strategi menyerang Byzantium berlangsung, maka akan terjadi kekacauan di tengah pasukan Muslimin.

Karena itu, ia menyelesaikan rapat itu terlebih dahulu. Setelah usul-usulnya diterima dan menjelaskan cara menyerang Byzanitum, baru-lah Khalid menyerahkan jabatannya sebagai panglima perang kepada Abdullah bin Ubaid.

Setelah mundur dari jabatannya, Khalid kembali ke Madinah untuk melapor kepada Khalifah Umat bahwa perintahnya sudah dilaksanakan. Setelah itu, Khalid meminta penjelasan lebih jauh kepada sahabat Nabi yang berjulukan al-Faruq itu terkait pemecatan dirinya. Khawatirnya, ia telah berbuat kekeliuran selama memimpin perang.

Khalid memang mempunyai kelemahan di bidang tata administrasi dan pembukuan. Kendati demikian, Khalid sendiri meyakini bahwa tidak pernah keliru dalam perhitungan-perhitungan keuangan dari dana perjuangan itu.

Umar menegaskan bahwa masalahnya bukan karena itu. “Itu soal yang bisa dimaafkan,” kata Umar menjelaskan kepada Khalid. “Tetapi sebagai khalifah aku bertanggung jawab atas akidah umat. Engkau adalah pahlawan perkasa yang tak dapat dikalahkan di setiap medan pertempuran.

Read Entire Article