REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Realisasi belanja daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar) pada semester I tahun 2025 masih rendah. Berdasarkan data, capaian realisasi APBD Jabar 2025 nilainya baru Rp 12,29 triliun. Angka ini, cukup jauh dari target yang harusnya dibelanjakan dalam satu semester ini yakni sebesar Rp 31,08 triliun.
Berdasarkan data yang disampaikan Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan dalam Rapat Paripurna Penyampaian Nota Pengantar Gubernur Raperda tentang APBD Perubahan Tahun 2025 di gedung DPRD Jabar, Senin (11/8/2025). Jika dipresentasekan realisasi belanja daerah baru sebesar 39,56 persen.
"Realisasi belanja daerah semester I tahun anggaran 2025, baru Rp12,29 triliun atau 39,56 persen dari target Rp31,08 triliun," ujar Erwan saat membacakan laporan di hadapan para anggota DPRD Jabar.
Sedangkan, untuk realisasi pendapatan daerah periode yang sama dari target Rp 30,99 triliun, kini baru mencapai Rp30,99 triliun atau 45,96 persen. Jumlah tersebut cukup baik dibandingkan dengan serapan belanja daerah yang masih minim.
"Sementara, realisasi penerimaan pembiayaan daerah jumlahnya Rp1,76 triliun atau 253,28 persen dari target 693,39 miliar. Realisasi pengeluaran pembiayaan daerah baru Rp380,64 miliar atau 61,71 persen dari target Rp 616,81 miliar," paparnya.
Sementara, Sekda Pemprov Jabar Herman Suryatman mengklaim, angka belanja daerah per akhir Juli kemarin realisasinya sudah mencapai 45,65 persen. Angka tersebut, kata dia, sudah sesuai dengan rencana.
"Akhir Juli 45,65 persen dan itu on the track. Tapi kami sedang pacu agar secepatnya bisa menembus 60 persen," katanya.
Meski angkanya belum menyentuh 60 persen, Herman memastikan sudah berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk segera melakukan lelang dan lainnya agar realisasi belanja bisa meningkat.
"Tadi pagi kami baru saja rapat dengan semua sekretaris OPD termasuk pengadaan barang jasanya walaupun ada pergeseran dari versi 5 ke versi 6 (E-Katalog) kami dorong untuk melakukan lelang cepat, kami sedang berikhtiar untuk Jawa Barat Istimewa," paparnya.
Sementara, pada Rancangan APBD perubahan Jabar 2025, Pemprov Jabar menargetkan Pendapatan Daerah mengalami peningkatan semula sebesar Rp 30,99 triliun menjadi sebesar Rp 31,09 triliun atau bertambah sebesar Rp94,95 miliar, naik 0,31 persen.
Adapun rinciannya, Pendapat Asli Daerah (PAD) Rp19,31 Triliun bertambah sebesar Rp64,42 miliar menjadi Rp19,37 Triliun atau naik 0,33 persen.
Sedangkan Pendapatan Transfer yang semula Rp 11,67 triliun bertambah sebesar Rp30,52 miliar, menjadi Rp11,70 triliun, Naik 0,26 persen. Sementara, Pendapatan Daerah lain-lain tidak mengalami perubahan yaitu Rp23,19 miliar.