Sekretaris Jenderal Ikatan Keluarga Alumni (IKAL) Lemhannas Marsekal Madya TNI (Purn) Daryatmo.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Ikatan Keluarga Alumni (IKAL) Lemhannas Marsekal Madya TNI (Purn) Daryatmo menyatakan Musyawarah Nasional (Munas) ke-5 IKAL ditunda demi menjaga persatuan dan marwah organisasi.
"Belum terpilih ketua umum baru yang definitif. Penundaan diperlukan untuk menjaga persatuan serta marwah IKAL Lemhannas yang dikenal sebagai organisasi bergengsi," kata Daryatmo dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Penundaan tersebut dilakukan berdasarkan hasil konsultasi pimpinan sementara Munas ke-5 IKAL dan Ketua Umum IKAL Lemhanas periode 2020–2025 Agum Gumelar dengan para kandidat.
Para kandidat ketua umum periode 2025-2030 masing-masing Purnomo Yusgiantoro dan Dudung Abdurachman, Togar Sianipar dan Mustafa Abubakar.
Daryatmo yang dipercaya sebagai pemimpin sementara Munas ke-5 IKAL Lemhanas menyatakan ada sejumlah agenda penting belum ditetapkan, di antaranya tata tertib, pemilihan ketua umum, dan penetapan ketua umum.
"Itu semua ini belum ada titik temu sebab dari sidang pertama sudah terjadi debat yang berakhir deadlock dan sidang saya skors. Sebelumnya, kami sudah berkonsultasi dengan Pak Agum Gumelar dan perwakilan para kandidat," ujar Daryatmo.
Alumni Akademi Angkatan Udara TNI tahun 1978 itu mengungkapkan penundaan Munas ke-5 IKAL Lemhanas adalah keputusan paling bijak untuk menenangkan semua pihak. Apalagi suasana munas kurang kondusif dan berlangsung hingga larut malam.
"Terus terang, paripurna satu belum rampung dan sama sekali belum ada titik temu. Kami selaku pemimpin sidang setelah konsultasi menawarkan kepada peserta paripurna untuk menunda dan itu disetujui oleh para peserta," katanya.
Disebutkan bahwa apa pun manuver atau sidang lanjutan yang dilakukan pihak-pihak tertentu yang mengaku sebagai peserta Munas ke-5 IKAL Lemhanas setelah terjadi penundaan adalah ilegal.
"Itu saya pastikan tidak ada dan Pak Agum adalah masih Ketua Umum IKAL Lemhanas," katanya.
sumber : Antara