Ilustrasi kendaraan listrik.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Eramet Indonesia memastikan tengah meneliti potensi kandungan litium di Bledug Kuwu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Upaya ini dilakukan untuk mendukung terbentuknya ekosistem kendaraan listrik nasional.
CEO Eramet Indonesia Jerome Baudelet mengatakan pihaknya telah mengambil sampel dari Bledug Kuwu untuk diperiksa di pusat penelitian Eramet di Prancis. “Kami melakukan pengambilan sampel dan sedang melakukan analisis untuk melihat apakah konsentrasinya cukup,” kata Jerome di sela kegiatan Eramet Journalist Class di Jakarta, Senin (25/8/2025).
Menurut Jerome, litium berpotensi ditemukan di banyak daerah Indonesia, khususnya kawasan vulkanik dengan sumber air panas. Namun, industrialisasi hanya bisa dilakukan bila konsentrasinya memenuhi standar. Karena itu, penelitian mendalam sedang dilakukan di pusat riset Eramet.
Ia menambahkan, validasi potensi litium di Bledug Kuwu dilakukan bersama Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). “Langkah ini sudah berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan ekosistem baterai kendaraan listrik di Tanah Air,” ujar Jerome.
Sebelumnya, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid menegaskan pihaknya akan melakukan eksplorasi litium di sejumlah daerah, termasuk Bledug Kuwu. “Tapi, kalau namanya litium, kita tetap mencari terus,” kata Wafid di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (7/8/2025).
Ia menyebut potensi litium di Bledug Kuwu sudah lama teridentifikasi. Penelitian di lokasi tersebut bahkan pernah dilakukan oleh Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) Badan Geologi.
Pada 2023, tim PSDMBP bersama Eramet melakukan field trip dan mengambil sampel air serta lumpur di sejumlah titik, termasuk Bledug Kuwu. Hasil pemeriksaan menunjukkan air dari gunung lumpur Bledug Kuwu mengandung litium 103–111 ppm dan boron 464–534 ppm. Sementara itu, air sisa tambang garam memiliki kandungan litium lebih tinggi, yakni 1.059–1.110 ppm dengan boron 2.660–2.781 ppm. Pada sampel lumpur, kadar litium tercatat 115 ppm.