Anjing liar yang menggigit sembilan warga di Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, beberapa hari lalu dipastikan positif terinfeksi rabies.
Kepastian ini diperoleh setelah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Veteriner dan Klinik Hewan (LVKH) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau melakukan pemeriksaan terhadap sampel tubuh salah seekor anjing yang berhasil dilumpuhkan warga.
“Iya, hasil pemeriksaan positif rabies. Oleh karena itu penanganan preventif harus cepat, kita cek korban setiap hari,” kata Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Edi Satriawan, dikutip Senin (25/8).
Edi menjelaskan, dari sembilan korban gigitan anjing rabies itu, tiga orang di antaranya mendapat pengawasan lebih intensif karena mengalami luka gigitan yang cukup dalam.
Untuk mencegah penularan rabies lebih lanjut, tim gabungan Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian dan Pangan (Distankan) Kota Pekanbaru membuka posko vaksin antirabies di depan Taman Wisata Alam Mayang, Jalan Imam Munandar.
“Kita membentuk posko rabies sebagai penanggulangan penularan rabies. Ada 274 binatang yang sudah kita suntik vaksin rabies,” jelas Edi.
Ia menambahkan, keberadaan posko rabies ini sekaligus bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya rabies. Masyarakat juga diimbau untuk segera membawa hewan peliharaan seperti anjing, kucing, dan monyet agar mendapatkan suntikan vaksin rabies.
Pihak Dinas Kesehatan Pekanbaru telah berkoordinasi lintas sektor bersama instansi terkait untuk memastikan langkah pencegahan berjalan optimal.
“Kami berkoordinasi dengan semua pihak agar tidak terjadi penularan rabies di masyarakat,” ucap Edi.