REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Dalam peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan DPR untuk menjunjung tinggi semangat gotong royong. Iskandar menekankan bahwa gotong royong adalah nilai luhur Nusantara yang mencerminkan solidaritas, empati, dan kemandirian.
Menurut Iskandar, semangat gotong royong bukan hanya slogan, tetapi harus diwujudkan dalam kerja sama antar unit di lingkungan parlemen dan penghapusan ego sektoral. “Kemajuan nasional hanya dapat dicapai jika kita bersatu, menjunjung kedaulatan, dan menjadikan kesejahteraan rakyat sebagai tujuan utama setiap kebijakan,” ujarnya saat upacara peringatan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu.
Ia menambahkan bahwa kemerdekaan dan kemajuan tidak datang dari perjuangan individu. Gotong royong menjadi fondasi utama yang harus dijaga, terutama di tengah perkembangan teknologi yang cepat yang berpotensi menciptakan perpecahan sektoral. Iskandar juga menekankan pentingnya prinsip Bhinneka Tunggal Ika di tengah keragaman etnis, agama, budaya, dan bahasa di Indonesia.
Iskandar mendesak seluruh ASN di lingkungan DPR untuk konsisten menjunjung keberagaman. “ASN harus menjadi penjaga keberagaman—melindungi kohesi sosial dan mempersatukan bangsa, bukan sebaliknya,” tegasnya.
Bagi Iskandar, perjalanan 80 tahun bangsa Indonesia bukanlah waktu yang singkat. Hal ini mencerminkan pengorbanan panjang para pahlawan dan rakyat yang berjuang untuk kemerdekaan. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa pesan kemerdekaan harus diwujudkan melalui kerja, kolaborasi, dan penguatan solidaritas di setiap tingkat, terutama dalam lembaga legislatif sebagai wakil rakyat.
“Peringatan Hari Kemerdekaan bukan hanya momen sejarah, tetapi juga pengingat akan tanggung jawab kita untuk menjaga dan memenuhi kemerdekaan melalui kerja nyata,” tambahnya.
Iskandar juga menyebutkan bahwa tema HUT ke-80 Kemerdekaan Indonesia, Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju, sangat relevan dengan tugas sehari-hari ASN di DPR. Menutup pidatonya, Iskandar mengajak semua ASN untuk menjunjung etos kerja “ASN Berakhlak” sebagai kompas moral dan profesional dalam menjalankan tugas.
Iskandar menyatakan keyakinannya bahwa hanya ASN yang memiliki integritas, profesionalisme, dan rasa nasionalisme yang kuat yang dapat membantu menjadikan Indonesia negara yang maju dan berdaulat.
“Semoga kita selalu diberi kekuatan untuk melanjutkan cita-cita perjuangan para pendiri bangsa untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan adil melalui Dharma Bakti di lembaga legislatif tercinta ini,” tutupnya.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara