Utusan Khusus AS untuk Suriah sekaligus Duta Besar AS untuk Turki, Tom Barrack, menuai kecaman dari jurnalis di Lebanon. Hal ini dikarenakan ucapan Barrack yang meminta jurnalis Lebanon untuk bertindak beradab dan tidak bersikap barbar.
Sebelum memberikan keterangan kepada jurnalis, Barrack terlebih dulu bertemu dengan Presiden Lebanon Joseph Aoun bersama delegasi AS lainnya. Mereka membahas rencana pelucutan senjata Hizbullah — faksi kuat di Lebanon yang kerap melontarkan roket ke Israel dalam sejumlah eskalasi.
Begitu pertemuan selesai, konferensi pers digelar dan jurnalis mulai melontarkan pertanyaan.
"Kami akan menerapkan aturan yang berbeda..... tolong diam sebentar," kata Barrack dalam sesi konferensi pers, dikutip dari The Guardian, Rabu (28/8).
"Begitu situasi mulai kacau, mulai barbar, kami akan pergi," kata Barrack lagi.
"Berperilakulah secara beradab, berperilaku baik, berperilaku toleran, karena ini adalah masalah atas apa yang terjadi di wilayah ini," lanjutnya.
Pernyataan Barrack itu dikomentari kantor kepresidenan Lebanon. Kepresidenan Lebanon dalam pernyataan di X menyayangkan ucapan yang dikeluarkan Barrack dalam konferensi pers.
"Kami menyayangkan pernyataan yang secara tidak sengaja diucapkan dari podium oleh salah satu tamu kami," kata kepresidenan Lebanon. Pihak kepresidenan Lebanon juga menyampaikan apresiasi kepada jurnalis dan perwakilan media.
Menteri Informasi Lebanon, Paul Morcos, juga menyayangkan pernyataan Barrack.
"Menyayangkan pernyataan oleh seorang anggota delegasi asing kepada perwakilan media di istana kepresidenan," kata Morcos.
Sementara itu, perkumpulan jurnalis foto menyebut pernyataan Barrack merupakan penghinaan langsung yang menciptakan preseden serius dan sama sekali tidak dapat diterima.
"Kami mendesak permintaan maaf secara publik dan segera," katanya, dan juga menolak upaya untuk meremehkan keseriusan atas apa yang terjadi atau membiarkannya berlalu tanpa pertanggungjawaban.
"Pernyataan Barrack merupakan cerminan dari arogansi yang tidak dapat diterima dalam berurusan dengan media," kata serikat jurnalis di Lebanon.
Anggota parlemen dari Hizbullah, Ibrahim Musawi, juga menyebut pernyataan Barrack sebagai penghinaan yang terang-terangan.
"Kami mendesak pemerintah agar memanggil duta besar AS dan menegurnya," kata Musawi.