Sebanyak 39 perawat Indonesia berangkat ke Belanda melalui Binawan Group.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Binawan Group resmi mengirimkan 39 perawat untuk bekerja di Belanda. Dari jumlah tersebut, 17 perawat telah resmi berangkat, sementara sisanya sedang menunggu proses penempatan resmi dari Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI).
Binawan mengirimkan perawat melalui skema beasiswa pelatihan dan penempatan kerja ke Eropa. Mereka yang terpilih dipersiapkan tidak hanya secara teknis, tetapi juga dibekali kemampuan bahasa Belanda secara intensif di Erasmus Training Center.
"Keberangkatan perawat Indonesia ke Belanda ini merupakan bukti nyata komitmen Binawan untuk terus mengembangkan kompetensi tenaga kesehatan Indonesia secara profesional dan internasional," kata CEO Binawan Group, Said dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Menurut Said, program itu bukan hanya membuka peluang karier yang luas, tetapi juga memastikan para perawat siap secara teknis dan bahasa untuk memberikan layanan terbaik di Belanda. Dengan bekal pendidikan dan proses resmi, ia yakin, perawat Indonesia mampu bersaing dan berkontribusi positif di negara tujuan.
Seluruh proses keberangkatan dilakukan secara resmi melalui KP2MI untuk memastikan setiap langkah memenuhi standar legalitas dan perlindungan penuh bagi pekerja migran. Said mengungkapkan, permintaan tenaga kesehatan dari pemerintah Belanda pun terus mengalir, mencapai 82 perawat pada 2025.