Sebuah ngarai bawah laut yang kedalamannya dua kali lipat Grand Canyon dihuni oleh 40 spesies baru yang belum pernah tercatat sebelumnya. Hal ini terungkap dalam ekspedisi baru yang dilakukan oleh para peneliti di Mar del Plata Canyon.
Ekspedisi itu dilakukan menggunakan kendaraan bawah laut yang dikendalikan dari jarak jauh milik Schmidt Ocean Institute bernama ROV SuBastian, dan disiarkan langsung. Selama ekspedisi berlangsung peneliti menemukan hewan laut mirip alien, mulai dari cumi-cumi aneh, lobster berwarna pink menyala bak Barbie, hingga bintang laut dengan bentuk tubuh unik.
Tak heran, tayangan itu jadi tontonan viral dengan hampir 4 juta penonton mengikuti siaran langsung ekspedisi yang dipimpin ilmuwan Argentina di kapal riset R/V Falkor.
“Laut dalam dan kehidupan menakjubkan di dalamnya, dari karang berwarna cerah hingga gurita yang memesona, telah memikat perhatian dunia, berkat kerja keras tim ilmuwan penuh semangat dan jutaan orang yang menonton lewat siaran langsung,” kata Wendy Schmidt, presiden sekaligus salah satu pendiri Schmidt Ocean Institute.
“Argentina menunjukkan kepada dunia betapa pentingnya eksplorasi laut dalam. Bukan hanya membangkitkan rasa kagum, tapi juga mengingatkan kita betapa banyak bagian dari planet ini yang masih menunggu untuk ditemukan dan dilindungi.”
Ekspedisi ini menandai momen bersejarah di mana untuk pertama kalinya manusia berhasil menyelami Mar del Plata Canyon yang memiliki kedalaman hingga 3.500 meter, dua kali lebih dalam dari Grand Canyon di Amerika Serikat.
Dengan bantuan kamera canggih dan peralatan pengambil sampel di ROV SuBastian, tim berhasil merekam gambaran detail dari harta karun biodiversitas laut dalam tersebut. Tak heran jika dalam misi 21 hari itu, ilmuwan menduga ada sekitar 40 spesies baru bagi ilmu pengetahuan yang ditemukan.
“Bagi saya, ini adalah pengalaman sekali seumur hidup, dan saya merasa terhormat bisa membagikannya bersama rekan-rekan yang sudah bekerja sama lebih dari satu dekade,” ujar Dr. Daniel Lauretta, kepala ilmuwan dari CONICET dan Museo Argentino de Ciencias Naturales Bernardino Rivadavia.
“Ini pertama kalinya saya bekerja dengan ROV, dan kualitas gambar yang ditangkap sungguh luar biasa. Itu membantu kami memahami kompleksitas habitat ini dan kekayaan biodiversitas yang dikandungnya.”
Selain menemukan spesies menakjubkan, ekspedisi ini juga mengungkap jejak aktivitas manusia. Kamera SuBastian menangkap sepatu, kantong plastik, hingga peralatan nelayan tersangkut di dasar laut, bukti nyata bahwa pencemaran sudah sampai ke wilayah laut dalam.
Data yang dikumpulkan dari ekspedisi ini diharapkan dapat mendukung upaya konservasi kawasan tersebut. Harapannya, ke depan manusia bisa berbuat lebih baik demi menjaga “lobster Barbie” dan bintang laut besar yang kini jadi ikon penemuan.
“Ekspedisi ini menegaskan betapa eksplorasi laut dan sains mampu membangkitkan imajinasi,” ujar Dr. Jyotika Virmani, Direktur Eksekutif Schmidt Ocean Institute.
“Kami sangat terinspirasi melihat masyarakat Argentina jatuh cinta pada laut dalam mereka sendiri, dan kami berterima kasih pada tim ilmuwan yang berhasil menyeimbangkan tuntutan penelitian di laut dengan semangat membagikan pengetahuan ini kepada jutaan orang.”