
Kota Bandung kembali mendapat pujian dan menjadi inspirasi belajar sejumlah kota di Indonesia. Kali ini, Pemerintah Kota Medan Sumatra Utara (Sumut) yang datang jauh-jauh untuk belajar banyak hal seputar tata kota dan pemberdayaan UMKM.
Dengan pantun yang mencairkan suasana, Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, membuka kunjungan kerja Pemerintah Kota (Pemkot) Medan ke Balai Kota Bandung Kamis (7/8).
Dalam sambutannya, ia menyatakan kekaguman terhadap dinamika dan keberhasilan Kota Bandung dalam menata kota, serta mengungkapkan harapan untuk menjalin kerja sama lintas sektor antara dua kota besar ini.
“Jalan-jalan ke Kota Bandung, singgah sebentar ke Jalan Braga. Kami datang dengan hati yang ulung, ingin belajar dan berkarya,” ucap Rico, disambut tepuk tangan hadirin.
Didampingi Wakil Wali Kota, Sekda, jajaran DPRD dan para kepala perangkat daerah di Pemkot Medan, Rico menyebut Bandung sebagai kota inspiratif, terutama dalam pengelolaan kawasan heritage, ekonomi kreatif dan penataan ruang.
Ia juga menilai, Bandung dan Medan memiliki banyak kesamaan mulai dari jumlah penduduk, karakter multikultur, dan tantangan kemacetan.
“Kami ingin belajar langsung dari praktik baik di Bandung, mulai dari bagaimana Braga direvitalisasi, bagaimana UMKM dikurasi melalui Dekranasda, hingga kolaborasi lintas dinas yang efektif," ungkapnya.
Pemkot Medan pun menyampaikan keinginan menjalin hubungan Sister City dengan Kota Bandung untuk memperkuat kerja sama di bidang pendidikan, kebudayaan, serta ekonomi kreatif. Rico juga menyebut, produk lokal Bandung sudah menginspirasi Medan, sembari menunjuk sepatu yang ia kenakan, buatan UMKM asal Kota Bandung.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menyambut hangat delegasi Kota Medan. Farhan menilai Bandung dan Medan adalah dua kota yang dibentuk oleh sejarah kolonial dan sama-sama tumbuh menjadi kota dinamis yang penuh potensi.
“Setiap kali saya ke Medan, saya terkaget-kaget. Tapi kalau orang Medan ke Bandung, biasanya betah. Nah, inilah Bandung," terangnya.
Farhan memaparkan, berbagai program unggulan Kota Bandung dalam penataan kawasan heritage, penguatan ekonomi kreatif, serta upaya mengelola kota lewat pendekatan kolaboratif. Braga dan Jalan Asia-Afrika menjadi contoh revitalisasi kawasan kota yang mampu menggerakkan ekonomi dan memperkuat identitas budaya.
Selain itu, Farhan juga menyampaikan rencana kunjungan balasan ke Kota Medan.
“Insyaallah, tanggal 11-14 September, kami akan ke Medan dalam rangka promosi wisata edukasi. Kami ingin membawa semangat Bandung ke Medan, sekaligus menjalin kolaborasi konkret antarkota," tandasnya.
Kunjungan ini diakhiri dengan semangat untuk mempererat hubungan Bandung dan Medan sebagai dua kota besar dengan karakter serupa: urban, kreatif dan majemuk. Kedua pemerintah kota sepakat untuk membuka peluang kerja sama lebih luas, dari sektor pendidikan hingga industri kreatif. (H-1)