
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump menepis anggapan menguatnya hubungan antara Tiongkok, Rusia, dan sekutu mereka menjadi tantangan bagi Washington di panggung global.
Berbicara kepada wartawan di Oval Office, Trump menegaskan dirinya memiliki hubungan baik dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping. “Tiongkok lebih membutuhkan kita daripada kita membutuhkan mereka,” ujarnya.
Pernyataan itu muncul menjelang parade “Victory Day” di Beijing, yang akan menampilkan kekuatan militer Tiongkok. Xi Jinping dijadwalkan hadir bersama pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Kehadiran mereka dipandang sejumlah pengamat sebagai pesan simbolis kepada negara-negara Barat yang selama ini menjauh.
Trump juga menolak anggapan Beijing dan sekutunya tengah membentuk koalisi internasional untuk menyaingi Amerika. “Tidak sama sekali. Tiongkok butuh kita,” katanya.
Dalam wawancara radio terpisah, Trump menegaskan tidak khawatir dengan poros baru antara Rusia dan Tiongkok. Ia menekankan bahwa Amerika memiliki kekuatan militer paling kuat di dunia. “Percayalah, itu akan jadi kesalahan terbesar jika mereka berani menggunakan kekuatan militer melawan kita,” tegasnya.
Meski begitu, Trump mengaku kecewa terhadap Putin setelah pertemuan di Alaska bulan lalu gagal menghasilkan kesepakatan damai untuk Ukraina. “Saya sangat kecewa pada Presiden Putin,” katanya, sambil menambahkan bahwa Amerika akan melakukan sesuatu untuk membantu rakyat Ukraina, meski tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Sementara itu, Tiongkok sejauh ini tidak mengecam invasi Rusia ke Ukraina. Negara Barat menuding Beijing membantu Moskow lewat suplai material ganda serta pembelian minyak Rusia, tuduhan yang dibantah oleh pemerintah Tiongkok.
Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut Rusia tengah melakukan pengerahan pasukan baru di sejumlah sektor garis depan. “Putin menolak dipaksa menuju perdamaian,” ujar Zelensky dalam pidato malamnya. (BBC/Z-2)