
Polri berkolaborasi dengan PT SARI Teknologi, mulai mengembangkan robot humanoid dan robot anjing (K9). Robot itu akan ditampilkan saat momen peringatan HUT ke-79 Bhayangkara, yang digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat, tanggal 1 Juli mendatang.
Direktur Utama PT SARI Teknologi, Yohanes Kurnia Widjaja, menyebut robot anjing yang dikembangkan mampu bertahan selama 8 jam dalam kondisi ekstrem dan terintegrasi AI behavior analysis. Robot tersebut nantinya akan menganalisa pola perilaku manusia.
"Robot K9 buatan kami mampu bertahan 8 jam dalam cuaca ekstrem dan terintegrasi Al behavior analysis," kata dia melalui keterangan yang diterima pada Senin (30/6).
Masih Dalam Tahap Pengembangan

Yohanes mengatakan, robot humanoid masih dalam tahap pengembangan untuk disesuaikan dengan kebutuhan Polri. Menurut dia, masih diperlukan ribuan jam uji coba dan penyempurnaan algoritma hingga robot itu dapat beroperasi total membantu tugas polisi.
"Kami masih memerlukan ribuan jam uji coba dan penyempurnaan algoritma sebelum mencapai tingkat operasional penuh," ucap dia.
PT SARI Teknologi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang IT khususnya sebagai manufaktur robot dan tempat kursus robotik di Indonesia.
Melalui laman website perusahaan, perusahaan robotik yang berdiri pada tahun 2006 ini juga melakukan riset teknologi inovatif dan pendidikan teknologi, dengan fokus pada bidang robotika dan kecerdasan buatan (AI). Perusahaan ini beralamat di kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

Di masa depan, robot itu ditargetkan dapat membantu beberapa tugas polisi, seperti melakukan pengawasan dan pemantauan di lokasi berbahaya, contohnya gedung terbengkalai atau area bencana, serta penanganan situasi berbahaya termasuk penjinakan bahan peledak dan penyanderaan.
Kemudian, pencarian dan penyelamatan korban dalam bencana alam maupun kebakaran, pengumpulan barang bukti forensik seperti sidik jari dan sampel DNA di TKP, pengawasan pelanggaran lalu lintas dan identifikasi kendaraan, patroli melalui teknologi pengenalan wajah, dan deteksi bahan berbahaya seperti bom, narkotika, dan bahan kimia.
Irwasum Polri, Irjen Dedi Prasetyo, memastikan robot itu akan menjadi mitra strategis polisi dan mengambil peran dalam situasi berbahaya sehingga mengurangi dampak langsung terhadap personel. Meski begitu, robot itu masih dalam tahap pengembangan.

"Mereka dirancang untuk mengambil peran di lokasi berisiko tinggi guna mengurangi paparan bahaya terhadap manusia, sekaligus meningkatkan akurasi operasi," ujar dia.
"Teknologi ini hadir untuk memperkuat nilai kemanusiaan dalam pelayanan kepolisian," lanjut dia.
Dalam keterangan tersebut disebutkan jumlah robot yang akan dipamerkan saat HUT Bhayangkara, yakni;
2 robot tank
2 robot ROPI
1 robot drone agriculture
10 robot dog
1o robot humanoid