Pejuang Hamas berdiri dalam formasi menjelang upacara penyerahan sandera Israel ke Palang Merah di Nuseirat, Jalur Gaza, 22 Februari 2025.
REPUBLIKA.CO.ID,DOHA — Jurnalis Qatar, Abdullah Al-Amadi memicu perdebatan setelah menulis kolom di harian pemerintah Al-Sharq edisi 24 Juli 2025. Al-Amadi mengungkapkan, kemenangan para pejuang jihad di Gaza akan menjadi titik balik yang menandai berakhirnya “era Zionis.”
Al-Amadi mengaitkan konflik di Gaza dengan sejarah panjang peradaban Islam. Menurut dia, serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 merupakan “buah dari pelajaran sejarah Islam” sehingga hak asasi manusia tidak dapat dipulihkan lewat negosiasi yang ia sebut “sia-sia.”
“Janganlah berkecil hati dengan pemandangan kehancuran, keruntuhan, dan pembunuhan di Gaza. Meskipun nyawa umat Islam berharga dan penting di setiap waktu dan tempat,… perubahan sejarah besar semacam ini membutuhkan korban, darah, dan syahid," tulisnya dalam artikel Al-Amadi yang dikutip Memri, Rabu (27/8/2025),
Ia pun membandingkan kehancuran Gaza dengan tragedi jatuhnya Baghdad di tangan bangsa Mongol pada 1258 M. Ia menyinggung Pertempuran Ain Jalut (1260) di Galilea yang kala itu berhasil menghentikan laju Mongol dan menjadi titik balik penting bagi dunia Islam.
“Sebagaimana hancurnya kekuatan bangsa Mongol dalam Pertempuran Ain Jalut menandai berakhirnya pasukan kejahatan dan kehancuran [mereka], apa yang terjadi di Gaza hari ini, dengan pertolongan Allah, akan menjadi awal dari berakhirnya era Zionis,” tulisnya lagi.