Jakarta, CNBC Indonesia - Usai menuntaskan kesepakatan dagang dengan Peru, pemerintah Indonesia bersiap menandatangani Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) pada 2025. Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan perundingan telah rampung dan tinggal menunggu proses penandatanganan.
"Insyaallah dalam beberapa waktu ke depan, harapannya di tahun ini juga kami akan menandatangani CEPA yang juga sudah selesai perundingannya, juga dari kawasan benua Amerika, yaitu Kanada," ujar Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono dalam konferensi pers di Auditorium Kemendag, Jakarta, Selasa (12/8/2025).
Dengan terwujudnya rencana ini, Indonesia akan memiliki tiga perjanjian CEPA aktif di tahun yang sama, yakni dengan negara Chile, Peru, dan Kanada. Meski demikian, Djatmiko belum bisa memastikan kapan tanggal pasti penandatanganan ICA-CEPA.
"Kami masih mencari waktu yang tepat. Karena ini nanti disaksikan Kepala Negara, melibatkan delegasi kedua pemerintahan. Jadi kita masih mencari waktu yang tepat," katanya.
Selain Kanada, Kemendag juga menargetkan penyelesaian kesepakatan lain pada tahun ini, seperti CEPA dengan Eurasian Economic Union (EAEU), yang meliputi negara Rusia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Armenia, serta Preferential Trade Agreement (PTA) dengan Tunisia di kawasan Afrika Utara.
Tak hanya itu, Pemerintah Indonesia juga tengah merampungkan Indonesia-European Union CEPA (IEU-CEPA).
"Nanti EU akan berikutnya, belum selesai. Jadi kita akan coba selesaikan. Pak Presiden sudah mengumumkan ada kesepakatan politis untuk menyelesaikan segera di tahun ini. Ya mudah-mudahan nanti dalam beberapa minggu depan bisa kita benar-benar tuntaskan," kata Djatmiko.
Perdagangan Indonesia-Peru
Perlu diketahui, Indonesia-Peru telah resmi menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Indonesia - Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement/IP-CEPA). Penandatangan perjanjian dilakukan saat pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan Presiden Peru Dina Boluarte, di Istana Merdeka, (11/8/2025).
"Saya menyambut dengan sangat hangat penandatanganan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia - Peru CEPA, Comprehensive Economic Partnership Agreement," kata Presiden Prabowo.
Menurutnya adanya perjanjian ini juga dapat memperluas akses pasar serta meningkatkan aktivitas perdagangan kedua negara. Dalam kesempatan itu Prabowo juga mengapresiasi perundingan kerja sama ini dilakukan dalam waktu singkat.
"Biasanya perundingan ini memakan waktu bertahun-tahun kita Peru dan Indonesia berhasil dalam 14 bulan kita selesaikan perjanjian ini. Di semua sektor kita akan kerja sama untuk meningkatkan perdagangan di antara kedua negara kita," kata Prabowo.
Dalam kesempatan itu, Dina Boluarte juga mengatakan telah menyaksikan penandatanganan dan penukaran perjanjian bilateral IP-CEPA.
"Ketika berlaku CEPA akan memperkuat hubungan ekonomi perdagangan dan mendorong pertukaran barang dan menjadi dasar perjanjian di bidang investasi, jasa, perdagangan elektronik, dan lainnya," katanya.
Menurut Dina, adanya IP-CEPA adalah bukti kuat kedua pemerintah saling mendorong perdagangan yang lebih bebas demi memperkuat ekonomi. Hal itu juga menjadi komitmen dalam pertemuan sebelumnya di Peru, November 2025 lalu.
Foto: Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima kunjungan Presiden Republik Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2025). (Instagram/prabowo)
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima kunjungan Presiden Republik Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2025). (Instagram/prabowo)
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bumi Panas Perang Dagang, RI Tak Ubah Target Ekspor-Ini Alasannya