
DONASI logistik untuk persiapan demontrasi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, semakin bertambah. Warga dari luar daerah mulai merapat ke Alun-alun Pati membuat suasana semakin memanas, meskipun rencana demontrasi besar-besaran baru akan dilaksanakan besok, Rabu (13/8).
Pemantauan Media Indonesia, Selasa (12/8) ribuan warga mulai berdatangan terutama dari daerah yang cukup jauh ke Kabupaten Pati. Mereka telah merapat ke daerah ini lebih awal sehingga Alun-alun Pati sebagai pusat penggalangan donasi cukup padat.
Tidak hanya jumlah warga berdatangan semakin meningkat, donasi logistik untuk persiapan demontrasi tersebut juga terus bertambah. Uniknya hari ini tidak hanya air mineral dan makanan ringan serta jajanan yang datang, tetapi juga datang donasi berupa ratusan tandan buah pisang yang diangkut menggunakan dua mobil.
"Jumlah donasi terus meningkat dan kini memenuhi trotoar dan jalan di depan pagar Pendopo Kabupaten Pati, hingga sore donasi masih terus berdatangan," kata Korlap Donasi Aksi dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Teguh Istiyanto, Selasa (12/8).
Teguh dalam keterangannya mengatakan bahwa rencana aksi demontrasi digelar besok sudah cukup matang. Bahkan warga dari daerah cukup jauh secara bergelombang sudah berdatangan, meskipun sebelumnya sempat digoyang isu aksi ini akan batal.
Menurut Teguh, setelah Bupati Pati Sudewo membatalkan penaikan PBB-P2 250% dan mengembalikan sistem pendidikan menjadi 6 hari sekolah, sesuai kesepakatan aksi unjuk rasa besok bergeser yakni melengserkan Bupati Sudewo dari kursi pemerintahan. Karena selain dinilai arogan, ia juga banyak mengeluarkan kebijakan yang tidak dapat diterima warga.
"Kita perkirakan jumlah pendemo besok mencapai 100 ribu orang, ada ratusan pegawai honorer RSUD Soewondo yang diberhentikan bupati juga akan ikut bergabung serta aliansi lainnya," ujar Teguh Istiyanto.
Sementara itu Bupati Pati Sudewo kembali mengungkapkan permintaan maaf kepada Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pati karena memberlakukan sistem pendidikan di Pati 5 hari sekolah. Namun keputusan tersebut telah dikembalikan seperti sebelumnya 6 hari sekolah, sehingga diharapkan dapat meredam kondisi saat ini.
"Saya minta warga tetap menjaga kondusifitas Pati, saya sudah batalkan kebaikan PBB-P2 dan mengembalikan 6 hari sekolah, saya minta maaf kepada semua pihak dan saya juga terima dikatakan apapun," ujarnya.
Kepala Polresta Pati Komisaris Besar (Kombes) Jaka Wahyudi mengungkapkan dalam pengamanan rencana aksi demontrasi tersebut, sebanyak 2.684 personel gabungan baik dari kepolisian yang berasal dari sejumlah Polres dan didukung Polda Jawa Tengah, TNI, dan unsur pemerintah daerah telah disiagakan.
"Kita jamin pengamanan demonstrasi dilakukan secara profesional dan mengedepankan pendekatan humanis," tambahnya. (AS/E-4)