
PEMERINTAH Provinsi Jawa Timur mulai melakukan renovasi terhadap Gedung Negara Grahadi bagian barat, pasca-dibakar pada Sabtu (30/8) lalu. Dari pantauan di lapangan, gedung bekas dibakar yakni ruang Wagub Jatim, ruang protokol, ruang biro umum dan ruang wartawan sudah ditutup agar tidak terlihat dari luar.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada awak media di Surabaya, Rabu (3/9), mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan delapan stakeholder terkait untuk membahas perencanaan renovasi Gedung Grahadi. Selain itu dokumen basis arsitektur Gedung Negara Grahadi sudah didapatkan pemprov dari arsip perpustakaan Jawa Timur. Dokumen itu akan menjadi acuan teknik arsitektur untuk merenovasi ulang cagar budaya tersebut.
“Alhamdulillah dua hari lalu kita sudah menemukan basis arsitekturnya, kita mendapatkan di arsip perpustakaan Jawa Timur,” ujar Khofifah.
Namun Khofifah menyatakan, renovasi ulang Grahadi tidak akan bisa mirip 100%. Terutama untuk bagian relief dan ceiling bangunannya. “Bisa dibangun, tapi hal-hal seperti relief-reliefnya, ceilingnya, tidak bisa dijamin sama dengan aslinya. Tapi seandainya itu semacam replikasi kita sudah menemukan teknik arsitekturnya, untuk seperti semua tidak mudah,” ungkapnya.
Dalam proses renovasi Grahadi, Khofifah menyebut kemungkinan adanya dukungan anggaran dari Kementerian PU. Namun soal keseluruhan anggaran renovasi masih dalam tahap penghitungan.
“Jadi tadi hasil rapat sampai kepada detail plan kita belum tahu (anggaran renovasi). Informasinya, kemungkinan dari Kementerian PU Pak Dodi (Menteri PU) menyampaikan akan ada support budget,” imbuhnya.
Khofifah juga mengungkapkan rasa sedihnya ketika Gedung Negara Grahadi mengalami kebakaran dalam aksi demonstrasi. Namun, Khofifah menegaskan kebakaran tersebut bukan ulah warga Jatim. Ia menyebut kejadian itu merupakan ulah oknum yang tidak bertanggung jawab.(M-2)