Home > Info Sehat Tuesday, 02 Sep 2025, 12:03 WIB
Ikut demo biar keren? Psikolog UI bilang remaja rentan kebawa emosi, lho!

INFOREMAJA -- Psikolog Universitas Indonesia, Prof. Rose Mini Agoes Salim, menyoroti fenomena meningkatnya jumlah anak di bawah umur yang ikut aksi demonstrasi. Menurutnya, meskipun demo bisa jadi ajang belajar menyampaikan pendapat, remaja rentan terprovokasi karena kontrol diri mereka belum matang.
“Betul, mereka bisa belajar menyuarakan apa yang ada di pikirannya. Tapi kalau dilihat dari perkembangan anak, usia 12–17 tahun itu kontrol dirinya masih kurang, karena mereka masih remaja. Jadi agak susah untuk tidak terprovokasi,” kata Rose dalam keterangannya, Senin (1/9/2025).
Rose menjelaskan, di usia tersebut, remaja cenderung ingin terlihat keren dan berani di depan teman-temannya atau publik. Hal ini bisa bikin mereka bertindak impulsif, apalagi dalam situasi massa yang penuh tekanan dan emosi.
“Kesempatan buat lepas kendali itu ada, bahkan bisa sampai melakukan hal-hal negatif ke orang yang lebih tua. Suasana demo bisa memengaruhi, karena mereka campur dengan banyak orang yang usianya berbeda,” jelasnya.
Rose juga menekankan pentingnya memastikan anak-anak benar-benar paham isu yang mereka perjuangkan sebelum ikut turun ke jalan. “Pertanyaannya, mereka tahu gak apa yang mereka suarakan? Itu yang harus jadi perhatian,” ujarnya.
Ia pun mengajak keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk lebih aktif memberikan edukasi politik yang sehat dan sesuai usia, sekaligus memperhatikan dampak psikologis dari keterlibatan anak dalam aksi demonstrasi.
Sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat ada 195 anak yang diamankan di Polda Metro Jaya selama hampir 20 jam saat demo di DPR, Senin (25/8/2025). Para pelajar dari Jakarta, Tangerang, dan Bekasi itu mengaku ikut demo untuk menolak kenaikan gaji dan tunjangan DPR.
Sumber: republika.co.id